Sabtu, 12 November 2016

METODE PENELITIAN SEJARAH



MATERI PENELITIAN SEJARAH
Peristiwa masa lampau (sejarah) meninggalkan jejak dan jejak peristiwa ini menjadi sumber penulisan sejarah. Dari sumber-sumber sejarah baik yang berupa sumber lisan, tulisan maupun benda,  diteliti secara cermat, dibandingkan, kemudian diinterpretasikan dan akhirnya disusun menjadi suatu kisah sejarah yang mudah dipahami dan menarik.
Penelitian atai riset adalah suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun dan sistematis yang bertujuan menemukan, menafsirkan dan merevisi fakta-fakta sehingga tercapai pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah laku, teori atau hukum.
Penelitian sejarah adalah proses mengkaji secara sistematis suatu peristiwa masa lalu dalam rangka mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam serta makna dari peristiwa itu.

Langkah-langkah penelitian sejarah
Metode penelitian merupakan pedoman yang digunakan untuk meneliti suatu peristiwa sejarah. Langkah-langkah tersebut memperlihatkan sebuah kerja ilmiah. Metode itu hanyalah instrumen atau alat untuk memperoleh hasil penelitian yang bermutu serta dapat diakui dan dipercaya masyarakat.
Langkah-langkah ini pada dasarnya diarahkan untuk menjawab secara tuntas dan menyeluruh pertanyaan 5W + 1H, yaitu apa (what), Kapan (when), di mana (where), siapa (who), mengapa (why) dan bagaimana (how), yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
§        Apa (peristiwa apa) yang terjadi ?
§      Kapan terjadinya (peristiwa itu) ?
§     Di mana terjadinya (peristiwa itu)?
§     Siapa-siapa saja yang terlibat dalam peristiwa itu dan apa hubungan antarpelaku?
§      Mengapa peristiwa itu terjadi? Apa latar belakangnya? Apa saja faktor-faktor pemicunya?
§     Bagaimana proses terjadinya peristiwa itu?
§     Apa dampak peristiwa itu terhadap kehidupan manusia waktu itu?
Menurut Kuntowijoyo (2000) , ada lima tahap dalam penelitian sejarah, yaitu :
1.      Pemilihan topik
Pemilihan topik atau judul hendaknya memenuhi hal-hal berikut.
Ø  Unik, artinya topik yang dipilih mengundang rasa ingin tahu dan ketertarikan pembaca untuk membacanya.
Ø  Bernilai, artinya permasalahan yang diteliti memiliki arti penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan pada akhirnya berguna bagi masyarakat.
Ø  Kesatuan, artinya unsur-unsur yang dijadikan bahan penelitian mempunyai satu kesatuan ide.
Ø  Orisinal, artinya topik yang dipilih merupakan sebuah upaya untuk melakukan sebuah pembuktian baru atas peristiwa yang sama.
Ø  Praktis, artinya data yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuan atau sumber daya yang dimiliki peneliti.
2.      Heuristik (pengumpulan sumber atau data )
Mengumpulkan data sebanyak-banyaknya terkait topik yang sudah dipilih itu. Data adalah kumpulan fakta atau informasi yang menjadi dasar bagi analisis dan interpretasi peneliti.
Heuristik meliputi tiga hal pokok berikut :
*      Corroboration, yaitu membanding-bandingkan dokumen-dokumen yang ada untuk menentukan apakah dokumen-dokumen itu memberikan informasi sama; langkah itu juga sering digunakan untuk menguji keabsahan atau keaslian data dalam tahap verifikasi data.
*      Sourcing, yaitu mengidentifikasi penulis, tanggal, serta tempat dibuatnya dokumen.
*      Contextualization, yaitu mengidentifikasi waktu dan tempat terjadinya peristiwa.
Berdasarkan sumbernya data dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
v  Data primer, yaitu berupa wawancara langsung sumber pertama(pelaku atau saksi sejarah), dokumen asli, laporan atau catatan, foto, relikui/benda peninggalan, dan artefak.
v  Data sekunder, yaitu informasi yang diperoleh dari buku, teks, koran, majalah, ensiklopedia, tinjauan peneliti, dan referensi-referensi lain.
3.      Verifikasi (kritik sejarah)
Menguji keaslian dan keabsahan data. Pengujian dilakukan dengan membanding-bandingkan semua data demi mendapatkan data yang paling mendekati kebenaran. Data yang telah diuji melalui proses verifikasi disebut fakta sejarah.
Kritik atau verifikasi ada dua macam, yakni :
o   Kritik eksternal adalah kritik atau verifikasi terhadap kebsahan (keakuratan) dan keaslian sumber data.
o   Kritik internal adalah kritik atau verifikasi terhadap kredibilitas atau keterpercayaan data.
4.      Interpretasi (penafsiaran berupa analisis dan sintesis)
Peneliti melihat keterkaitan di antara informasi-informasi yang telah dikumpulkan disebut juga interpretasi sintesis, melihat hubungan sebab-akibat disebut interpretasi analisis, dan menarik benang merah atau membuat kesimpulan sendiri atas peristiwa itu.
5.      Historiografi (Penulisan)
Dalam tahap historiografi, fakta-fakta yang telah dikumpulkan, dikritik, dan diinterpretasikan kemudian disajikan dalam bentuk tulisan logis, sistematis, dan bermakna.
Historiografi adalah cara penulisan, pemaparan atau penulisan laporan hasil sejarah yang telah dilakukan. Penulisan laporan hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai proses penelitian dari fase awal hingga akhir (penariakn kesimpulan).

SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN SEJARAH
-          Halaman judul,
-          Kata pengantar,
-          Daftar isi,
-          Daftar tabel atau gambar (kalau ada)
-          BAB 1 Pendahuluan
·         Latar belakang
·         Kronologi peristiwa
-          BAB 2 Pembahasan (Hasil penelitian)
·         Analisis sebab-akibat
-          BAB 3 Penutup
·         Kesimpulan penelitian
-          Daftar pustaka
-          lampiran
sumber :
Hapsari Ratna & Adil.M. (2013) Sejarah Indonesia Untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga
Ari Listiyani Dwi (2009) Sejarah Untuk SMA/MA Kelas X.Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar