Senin, 31 Oktober 2016

CARA MENGATASI NGANTUK ATAU TIDUR SAAT BELAJAR

Mata adalah sumber dari konsentrasi. berjalan atau tidaknya daya Konsentrasi ingatan tergantung mata dan rasa moodi saat belajar. oleh karena itu. ini beberapa cara atau tips untuk supaya rasa ngantuk mulai merajai saat belajar. silakan simak dan praktekan dikelas.

CARA MENGATASI NGANTUK ATAU TIDUR SAAT BELAJAR

1. TIDUR CUKUP
    Bagi pelajar tidur yang sehat dan cukup itu 8 - 10 jam perhari
2. MEMBACA MATERI PELAJARAN
    Sebelum pelajaran berlangsung coba membaca dulu materi yang akan atau mau disampaikan. jadi       kita tinggal menyakan hal-hal yang kurang di pahaminya.
3. BERANI BICARA/BERTANYA
    Beranikan diri anda untuk berbicara atau bertanya seputar materi pelajaran walaupun anda sudah         tau jawabannya. itu salah satu cara supaya kita tidak ngantuk atau dalam pelajaran.
4. BERGERAK
    Tidak ada salahnya anda bergerak sesekali dan mungkin bisa izin ke wc untuk cuci muka agar             panca indra fres kembali dan bisa belajar kembali.
5. PANDANGI SEKELILING KITA ATAU PERHATIKAN SEKELILING KELAS
    Dengan memperhatikan disekeliling kita iu salah satu teknik untuk mata tidak terpejam alam               belajar dan anda mungkin bisa memberikan ide supaya ruangan bisa menginspirasi dalam belajar       dan tidak cepat ngantuk.
6. MAKAN PERMEN ATAU MINUM AIR MINERAL
    Salah satu cara yang mungkin bisa dicoba saat belajar yaitu makan permen atau minum agar mata       dan pikiran tidak bisa terutup saat pelajarn berlangsung.
7. GERAKAN KAKI DAN TANGAN
    ini jga patut dicoba apabila rasa ngantuk sudah mulai tiba saat mengajar. coba gerakan kaki atau         tangan dengan terarah. dan tentunya tidak mengganggu teman sebangku.

itulah 7 cara untuk mengatasi ngantuk saat belajar yang perlu dicoba. sayangkan kalau pelaran yang disukai terlewatkan apalagi kalau gurunya galak dan killer pasti kena hukum. mudah -mudahan tips ini bisa memantu anda dalam belajar dan meningkatkan prestasi akademik ataupun yang lainnya.
SELAMAT MENCOBA.^_^ GOODLUCK

Kamis, 27 Oktober 2016

KERAJAAN ISLAM DI NUSANTARA

Pembahasan materi Pelajaran sejarah kali ini kita akan membahas tentang sejarah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Ada beberapa kerajaan Islam yang dapat ditemukan berdasarkan jejak sejarah mulai dari masuknya dan berkembang agama Islam di Nusantara ini. anda harus tahu dan bisa menceritakan bagaimana proses penyebaran islam di Nusantara atau Indonesia. silakan buka, baca dan pelajari dan jangan lupa....DOWNLOAD
https://drive.google.com/open?id=1H1Vtpnhy8hYbPEDDdWNQFJhcXopTEhYsC319TSx85tA

Rabu, 26 Oktober 2016

CARA CEPAT MENINGKATKAN DAYA INGAT DALAM ISLAM

ini merupakan Sambungan Cara jitu Meningkatkan Daya Ingat dan ingatan (IQ) dalam belajar yang telah di posting. cara selanjutnya untuk meningkatkan kemampuan yang bisa anda coba lakukan dan buktikan sendiri yaitu salah satunya dengan membaca Al Quran. semakin banyak kita membaca AL-Quran maka sedikit demi sedikit ingatan kita akan meningkat dan tentunya prestasi belajar anda disekolah akan semakin baik dan meningkat. anda penasan untuk membuktikannya...pelajari artikel ini dan juga...download ok
https://drive.google.com/open?id=1USuPB2YcMvu4pev_dZKyojkG25LnMdMh3RAQI01eAZU

CARA MENINGKATKAN DAYA INGAT (IQ) DAN PEMAHAMAN

Banyak hambatan dan rintangan dalam belajar. salah satunya adalah sulit memahami dan mengingat materi pelajaran disekolah. oleh karena itu, saya berbagi pengalaman dan tips bagaimana meningkatkan daya ingat pikiran atau IQ. dari yang 80, 90 menjadi 120 ke atas.
SELAMAT MENCOBA.......
SILAKAN DOWNLOAD AJA
https://drive.google.com/open?id=1J6BdkPhRkXJ-gzFezNvr-xS25PSFVwv3AOsFskk50f8

CONTOH LAPORAN PENELITIAN

contoh laporan penelitian sederhana untuk bahan pelajaran siswa dalam mengenal penelitian geografi maupun penelitian yang lainnya. selamat mempelajari dan  download
https://drive.google.com/open?id=0B-rMwlMwYI8zazk5bWdRaTYzb3c

Tema dan Judul Penelitian Geografi

selamat belajar dan mempelajari materi tentang penelitian geografi 
anda bisa melihat dan membaca tema dan judul penelitian geografi silakanDownload

https://drive.google.com/open?id=1adc1tTJa4RpG6WVXEibYv0zlUOPIkrI4Ll-RYy5_MiQ

Selasa, 25 Oktober 2016

Materi Peta Penginderaan Jauh dan SIG

Materi Belajar Geografi Kelas XII dan Kelas X Kurikulum 2013
Silakan Pelajari dan Download Disinidownload
https://drive.google.com/open?id=0B-rMwlMwYI8zX2M3SmNpZlBTX1k

MATERI GEOGRAFI KELAS XI SEMESTER 1

POTENSI SDA PERTAMBANGAN DI INDONESIA
https://drive.google.com/open?id=0B-rMwlMwYI8zajVqMDM1bWcxS2sDOWNLOAD

Potensi sumber daya pariwisata di Indonesia

POTENSI SUMBER DAYA PARIWISATA DI INDONESIA
MATERI KELAS XI KURTILAS
https://drive.google.com/open?id=0B-rMwlMwYI8zVkNUOGFIell3SjQDOWNLOAD

sistematika penelitian geografi dan judul2 penelitian geografi

Adapun sistematika penulisan karya ilmiah secara garis besar sebagai berikut.
1. Halaman judul
2. Halaman persetujuan
3. Halaman motto
4. Halaman persembahan
5. Kata pengantar
6. Daftar isi


Bab 1 Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

Bagian ini menjelaskan perihal permasalahan yang melatarbelakangi dipilihnya suatu permasalahan.

2. Rumusan Masalah

Bagian ini menguraikan permasalahan yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.

3. Tujuan Penulisan

Bagian ini menjelaskan maksud penulisan.

4. Metode Penelitian

Bagian ini menjelaskan tentang metode yang digunakan dalam mengumpulkan dan menganalisis data.

5. Kegunaan Penulisan

Bagian ini menjelaskan kegunaan penulisan bagi pihak-pihak yang berkompeten.

6. Sistematika Penulisan

Bagian ini menerangkan urutan laporan yang akan disusun.

Bab 2 Pembahasan

Bagian ini menguraikan hasil laporan penelitian yang dilakukan.

Bab 3 Penutup

Bagian ini sebagai kesimpulan laporan dan saran bagi pihak-pihak yang berkompeten.

Daftar Pustaka

Lembar ini berisi sumber-sumber yang digunakan untuk acuan penulisan.

Contoh penulisan daftar pustaka sebagai berikut.
Alwi, Hasan dkk. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.

Penjabaran:
– Alwi, Hasan dkk ialah nama pengarang. Nama sebenarnya penulis tersebut ialah Hasan Alwi. Namun, karena nama penulis terdiri dari dua kata, maka kata kedua harus ditulis diawal dengan diikuti tanda koma dan pada akhir kata terakhir diikuti tanda titik.

Adapun dkk merupakan singkatan dari dan kawan-kawan karena buku tersebut disusun lebih dari satu orang.
– 1998 merupakan tahun terbit buku dan diikuti tanda titik dua.
– Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi Ketiga merupakan judul buku dengan diikuti tanda titik.
– Jakarta ialah kota terbitnya buku yang diikuti tanda titik dua.
– Balai Pustaka adalah nama penerbit buku yang diikuti tanda titik.

Catatan:
Penyampaian gagasan dalam karya ilmiah harus lengkap, jelas, ringkas, dan meyakinkan. Perhatikan penggunaan ejaan, pilihan kata, logika, dan kepadatan alenia dan hindari katakata yang tidak perlu.


Judul-judul penelitian geografi:
1. DAMPAK BANJIR TERHADAP KESEHATAN PENDUDUK..........
2. PERSEBARAN BENCANA ALAM DI JAWA BARAT
3. PENGARUH BENCANA BANJIR TERHADAP KESEHATAN MASYARAKAT
4. PENGARUH KEBERSIHAN KELAS.......TERHADAP KESERIUSAN BELAJAR SISWA.........
5. PENGARUH PENGHIJAUAN SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA.........

materi geografi kelas X PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI

PENYUSUNAN LAPORAN PENELITIAN GEOGRAFI

I. Bagian Pendahuluan
    a. Halaman Judul
    b. Kata Pengantar
    c. Daftar Isi
    d. Daftar Tabel
    e. Daftar gambar

II. Badan Laporan
BAB I PENDAHULUAN
         A. Permasalahan
         B. Rumusan Masalah
         C. Tujuan Penelitian
BAB II PENELAAHAN KEPUSTAKAAN
         A. Penemuan yang Lalu ( kalau ada)
         B. Teori yang mendasari
         C. Ringkasan dan kerangka pikir
         D. Hopotesis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
         A. Pemilihan Subjek (populasi, sampel, Teknik Sampling)
         B. Desain dan Pendekatan Penelitian
         C. Pengumpulan Data
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN
         A. Validasi instrumen
         B. Pengumpulan dan Penyajian data
         C. Hasil Analisis
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
         A. Hasil Penelitian
         B. Pembahasan

III. Bahan Penunjang.
        - Kepustakaan
        - Indeks atau Lampiran

RPP GEOGRAFI KELAS XII KURTILAS

DOWNLOADSILAKAN DOWNLOAD RPP GEOGRAFI KELAS XII KURTILAS
https://drive.google.com/open?id=0B-rMwlMwYI8zWEEzQ0YzMGVYZUU

RPP GEOGRAFI XI KURTILAS

DOWNLOADDOWNLOADsilakan download rpp geografi kelas XI KURTILAS
https://drive.google.com/open?id=0B-rMwlMwYI8zS0JpS3V6SnlONm8

rpp kurtilas gepgrafi kelas x

silakan download rpp geografi kelas x kurtilas
https://drive.google.com/open?id=0B-rMwlMwYI8zYkE1ZTFxd0lQelU

Senin, 24 Oktober 2016

MATERI GEOGRAFI KELAS XI SEMESTER 1



download              POTENSI SDA HUTAN

Potensi Sumber Daya Hutan di Indonesia Pernahkah kamu melihat dan pergi ke hutan? Pernahkah kamu melihat penduduk yang memanfaatkan hutan? Apa saja yang dimanfaatkan dari hutan? Hutan di Indonesia dikenal sebagai hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis seringkali digambarkan sebagai hutan yang lebat, padahal kenyataannya tidak selalu demikian. Hutan tropis di Indonesia sangat bervariasi, mulai dari hutan primer sampai hutan mangrove.
Potensi sumber daya hutan di wilayah Indonesia sangat besar, yaitu mencapai 99,6 juta hektar atau 52,3% dari seluruh luas wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas hutan yang besar tersebut saat ini masih dapat dijumpai di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra. Di Jawa, luas hutan telah mengalami banyak penurunan karena terjadi alih fungsi untuk pertanian dan permukiman penduduk. Sementara itu, di Sumatra dan Kalimantan banyak dijumpai alih fungsi hutan menjadi pertanian dan perkebunan. Potensi Sumber Daya Hutan di Indonesia Potensi Sumber Daya Hutan Selain hutannya yang sangat luas, hutan Indonesia juga menyimpan beragam kekayaan flora dan fauna atau keanekaragaman hayati yang sangat besar. Bahkan, banyak di antaranya merupakan spesies endemik atau hanya ditemukan di Indonesia, tidak ada ditemukan di tempat lainnya Hasil hutan sebagai salah satu potensi sumber daya hutan, sebenarnya tidak hanya sekadar kayu.
Hutan tropis yang dimiliki Indonesia juga menghasilkan beragam buah-buahan dan tumbuhan obat-obatan. Namun demikian, hasil hutan yang banyak dikenal penduduk adalah sebagai sumber kayu. Setidaknya terdapat 4 ribu jenis kayu yang 267 jenis di antaranya merupakan kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Secara umum, jenis-jenis kayu dan sebarannya adalah sebagai berikut. Kayu meranti, keruing, agathis dihasilkan terutama di Sulawesi, Papua, dan Kalimantan. Kayu jati banyak dihasilkan terutama di Jawa Tengah. Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Barat dan Sumatra Utara. Kayu cendana banyak dihasilkan di NTT. Kayu akasia dan rasamala banyak dihasilkan di Jawa Barat.
Potensi Sumber Daya Hutan di Indonesia Hutan Gundul Mengapa kita harus menyelamatkan hutan? Lihat gambar hutan gundul disamping, hutan yang kita miliki saat ini ternyata telah mengalami banyak kerusakan. Ini berarti potensi sumber daya hutan Indonesia berkurang. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan, laju kerusakan hutan kita mencapai 300 ribu ha/tahun. Akibatnya, banyak spesies tumbuhan dan hewan yang terancam punah, bahkan beberapa di antaranya dianggap punah. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, bukan tidak mungkin pada masa yang akan datang hutan kita akan habis. Padahal, hutan memiliki banyak manfaat atau fungsi, yaitu seperti berikut.
Tempat menyimpan air hujan dan kemudian mengalirkannya ke sungai-sungai dan danau hingga pada musim kemarau daerah tersebut tidak mengalami kekeringan. Tempat hidup bagi flora dan fauna yang menjadi sumber makanan dan obat-obatan pada saat ini maupun pada masa yang akan datang. Mencegah terjadinya erosi atau pengikisan karena air hujan tidak langsung jatuh ke tanah yang mengakibatkan kikisan tanah-tanah yang subur. Menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida sehingga suhu bumi jadi lebih terkendali. Sumber kehidupan bagi masyarakat, khususnya penduduk sekitar hutan dari produk yang dihasilkannya. Mari menjaga hutan kita bersama-sama sehingga potensi sumber daya hutan Indonesia tidak terus berkurang dan dapat dinikmati oleh bangsa Indonesia selamanya.







POTENSI SDA KELAUTAN

Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia Sumber daya laut adalah unsur hayati dan non hayati yang terdapat di wilayah laut. Apakah kalian suka makan ikan sebagai lauk pauk tiap hari. Ikan yang kalian makan itu termasuk ikan darat atau ikan laut? Kalau ikan darat, tahukah kalian bagaimana cara membudidayakannya? Kalau ikan laut, bagaimana caranya ikan tersebut dapat kalian peroleh dan nikmati? Luas laut Indonesia mencakup 2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia, yaitu 5,8 juta km2.
Di dalam laut tersebut, tersimpan kekayaan alam yang luar biasa besarnya. Potensi sumber daya laut Indonesia tidak hanya berupa ikan, tetapi juga bahan tambang seperti minyak bumi, nikel, emas, bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan lain-lain yang berada di bawah permukaan laut. Kekayaan yang dapat dimanfaatkan dari sumber daya laut yang lain adalah sumber daya alam berupa mangrove, terumbu karang, dan lain-lain. Sumber daya tersebut dikenal dengan sumber daya pesisir. a. Perikanan Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia Budi Daya Ikan Sumber daya perikanan laut adalah salah satu potensi sumber daya laut di indonesia yang sejak dulu telah dimanfaatkan penduduk.
Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Yang dimaksud dengan potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan. Berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan yang diperbolehkan adalah 80% dari potensi lestari tersebut atau sekitar 5,12 juta ton per tahun. Kenyataannya, jumlah hasil tangkapan ikan di Indonesia belum mencapai angka tersebut. Ini berarti masih ada peluang untuk meningkatkan jumlah tangkapan yang diperbolehkan.
Jika dibandingkan sebaran potensi ikannya, terlihat adanya perbedaan secara umum antara wilayah Indonesia bagian Barat dan Timur. Di Indonesia bagian Barat dengan rata-rata kedalaman laut 75 meter, jenis ikan yang banyak dtemukan adalah ikan pelagis kecil. Kondisi agak berbeda terdapat di kawasan Indonesia Timur dengan rata-rata kedalaman laut mencapai 4.000 m. Di kawasan Indonesia bagian Timur, banyak ditemukan ikan pelagis besar seperti cakalang dan tuna. Selain ikan yang tersedia di lautan, penduduk Indonesia juga banyak yang melakukan budi daya ikan, terutama di daerah pesisir.
Di pantai utara Pulau Jawa, banyak masyarakat yang mengembangkan usaha budi daya ikan dengan menggunakan tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan disana adalah ikan bandeng dan udang. Selain ikan, kekayaan laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah pesisir berupa hutan mangrove, rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Indonesia memiliki lebih dari 13 ribu pulau sehingga garis pantainya sangat panjang. Garis pantai Indonesia panjangnya mencapai 81.000 km, ukuran ini merupakan panjang pantai kedua terpanjang di dunia setelah Kanada. Oleh karena itu, potensi sumber daya alam di wilayah pesisir sangat penting bagi Indonesia. Tidak salah jika pemerintah di bawah pemerintahan presiden Jokowi memfokuskan pembangunan maritim di Indonesia.
Kekayaan alam kita yang berupa ikan malah banyak diambil oleh oknum-oknum dari negara lain berupa praktik pencurian ikan atau illegal fishing. Ada beberapa wilayah perairan Indonesia yang rawan dengan kegiatan illegal fishing. Wilayah yang paling rawan dengan praktik pencurian ikan adalah Laut Arafuru (Papua) di Timur perairan Indonesia. b. Hutan Mangrove Hutan Mangrove Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut, sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan mangrove berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna. Tumbuhan yang hidup di habitat hutan mangrove tahan terhadap garam yang terkandung di dalam air laut. Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di indonesia yaitu fungsi ekologis dan ekonomis.
Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau bahan pembuat arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas. Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai ekonomis, misalnya udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah ini.
Di mana sajakah sebaran hutan mangrove di Indonesia? Hutan mangrove tersebar di pesisir sebelah barat Pulau Sumatra, beberapa bagian ada di pantai utara Pulau Jawa, sepanjang pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, Pesisir sebelah Selatan Papua, dan beberapa pulau kecil lainnya. Jumlah hutan mangrove di Indonesia mencapai angka 3.716.000 ha (data dari UNESCO). Hutan mangrove Indonesia tidak tersebar secara merata. Luas terbesar hutan mangrove berada di Pulau Papua yang mencapai 3,7 juta ha. Berikutnya adalah Kalimantan (165 ribu ha), Sumatra (417 ribu ha), Sulawesi (53 ribu ha), Jawa (34,4 ribu ha), Bali dan Nusa Tenggara (3,7 ha).
Terumbu Karang Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang. Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu km2 atau setara dengan 18% dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia. Kekayaan terumbu karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, akan tetapi juga keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.
Keanekaragaman hayati terumbu karang sebagai potensi sumber daya laut di indonesia juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska, 1.500 jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang. Mengapa terumbu karang banyak ditemukan di wilayah Indonesia? Terumbu karang akan dapat tumbuh dengan baik pada suhu perairan laut antara 21O - 29O C. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari itu, pertumbuhan terumbu karang menjadi kurang baik. Karena Indonesia berada di daerah tropis dan suhu perairannya hangat, pantaslah jika terumbu karang banyak ditemukan di Indonesia. Pertumbuhan terumbu karang juga akan baik pada kondisi air yang jernih dan dangkal. Kedalaman air yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang tidak lebih dari 18 meter.
Jika lebih besar dari kedalaman tersebut, pertumbuhan terumbu karang juga akan menjadi kurang baik. Selain persyaratan tersebut, terumbu karang juga mensyaratkan salinitas (kandungan garam air laut) yang tinggi. Oleh karena itu, terumbu karang sulit hidup di sekitar muara sungai karena kadar garam air lautnya menurun akibat bercampurnya air sungai ke laut. Terumbu Karang sumber daya laut Mengapa terumbu karang wajib dilindungi dari kerusakan? Terumbu karang memiliki banyak manfaat, baik manfaat yang bersifat ekonomis, ekologis, maupun sosial ekonomi.
Adapun gambaran dari manfaat terumbu karang tersebut adalah sebagai berikut. Manfaat ekonomi : sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan objek wisata bahari. Manfaat ekologis : mengurangi hempasan gelombang pantai yang dapat berakibat terjadinya abrasi. Manfaat sosial ekonomi : sebagai sumber perikanan yang dapat meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu karang juga dapat menjadi daya tarik objek wisata yang dapat meningkatkan pendapatan penduduk sekitar dari kegiatan pariswisata. Terumbu karang banyak ditemukan di bagian tengah wilayah Indonesia seperti di Sulawesi, Bali, Lombok, dan Papua. Konsentrasi terumbu karang juga ditemukan di Kepulauan Riau, pantai barat dan ujung barat Sumatra.



rpp geografi kelas x sms 1 kurikulum 2013



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


Satuan Pendidikan                    :     .................................
Mata Pelajaran                          :     Geografi
Kelas/Semester                          :     X MIA-IIS/ 1
Materi                                             :     Pengetahuan Dasar Geografi
Alokasi Waktu                             :     12 x 45 menit (4 pertemuan)

A.     Kompetensi Inti
1.       Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2.       Mengembangkan perilaku dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.       Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.       Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.     Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar
Indikator Pencampaian Kompetensi
3.1.  Memahami pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari
-          Mengindentifikasi ruang lingkup geografi
-          Membedakan objek studi formal dan material
-          Membedakan aspek fisik dan non fisik geografi
-          Mencontohkan konsep-konsep geografi dalam kehidupan sehari-hari
-          Merinci prinsip-prinsip geografi  dalam kajian geosfer
-          Merinci pendekatan geografi dalam kajian geosfer
4.1. Menyajikan contoh penerapan pengetahuan dasar geografi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk tulisan.
Membuat artikel tentang pengetahuan dasar geografi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari di daerah masing-masing


C.     Materi

Pengetahuan Dasar Geografi
-          Ruang Lingkup Geografi
-          Objek Studi dan Aspek Geografi
-          Konsep Geografi
-          Prinsip Geografi
-          Pendekatan Geografi

D.   Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I : Indikator Pencapaian Kompetensi
-          Mengindentifikasi ruang lingkup geografi
-          Membedakan objek studi formal dan material
-          Membedakan aspek fisik dan non fisik geograf
Tahapan
Kegiatan
Waktu
Pendahuluan
-          Melakukan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun)
-          Apersepsi melalui kilas balik materi IPS/Geografi di SMP/MTs
-          Memperkenalkan diri dan membuat kontrak belajar bersama
-          Memberikan motivasi mengenai materi yang akan diajarkan, apa manfaatnya, serta menyampaikan SKL, 8
25’
Kegiatan Inti
Sintaks Model Pembelajaran Generatif
Pendahuluan/Ekplorasi
-          Melakukan ekplorasi terhadap pengetahuan, ide, atau konsepsi awal yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari atau diperoleh dari pembelajaran pada tingkatan kelas sebelumnya tentang geografi
-          Mengamati video/peta/gambar-gambar yang disajikan pada slide proyektor di kelas
-          Memahami lembar kegiatan (LK 1 ) tentang ruang lingkup geografi, objek studi dan aspek geografi

Pemfokusan
-          Menyelesaikan tugas yang diberikan dalam pembelajaran untuk merangsang/menguji jawaban dengan caranya sendiri tentang ruang lingkup geografi, objek studi geografi dan aspek geografi
100’
Penutup
-          Bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dibahas
-          Memberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi yang kurang dipahami
-          Melakukan tes tanya jawab langsung terhadap materi yang dibahas
-          Refleksi kegiatan pembelajaran
10’


Pertemuan II : Indikator Pencapaian Kompetensi
-          Mencontohkan konsep-konsep geografi dalam kehidupan sehari-hari
-          Merinci prinsip-prinsip geografi  dalam kajian geosfer
-          Merinci pendekatan geografi dalam kajian geosfer
Tahapan
Kegiatan
Waktu
Pendahuluan
-          Melakukan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun)
-          Berapersepsi kemudian mengindentifikasi tingkat kehadiran dan kabar peserta didik.
-          Memberikan motivasi mengenai manfaat mempelajari materi yang di kaji
-          Melakukan ice breaker untuk memulai pembelajaran
15’
Kegiatan Inti
Sintaks Model Pembelajaran Generatif
Tantangan/Pengenalan Konsep
-          Membentuk kelompok 4-5 siswa/perkelompok dengan metode menghitung kelipatan sesuai jumlah siswa yang hadir di kelas secara berurutan
-          Mengelompokan diri sesuai angka yang disebutkan dan diberikan nomor kelompok di meja yang sudah disediakan
-          Mengamati konsep, prinsip dan pendekatan geografi pada slide proyektor
-          Menyelesaikan LK 2, 3 dan 4 yang disediakan secara berkelompok tentang konsep dasar geografi, prinsip geografi dan pendekatan geografi dengna mencari sumber dari buku dan internet memanfaatkan HP Android
-          Mempresentasikan hasil diskusi kelompol sesuai LK 2, 3 dan 4 untuk proses tukar pengalaman sesuai nomor udian kelompok yang ditentukan
-          Melakukan diskusi bersama tentang konsep dasar geografi, prinsip geogafi dan pendekatan geografi
-          Menyimpulkan materi konsep dasar geografi, prinsip geogafi dan pendekatan geografi secara bersama-sama
100’
Penutup
-          Menjawab secara bersama-sama 5 soal pilihan ganda melalui slide dari soal UN/SNMPTN/SBMPTN sebagai tugas struktur tentang ruang lingkup, objek, aspek, konsep, prinsip, pendekatan geografi
-          Memahami catatan untuk pertemuan selanjutnya seperti membawa laptop, modem dan lain-lain untuk menyusun artikel terkait dengan geografi dan terlebih dahulu memahami objek sekitar lingkungan sebagai bahan pertemuan selanjutnya sesuai kelompok yang ada
-          Merefleksi kegiatan pembelajaran
20’

Pertemuan III : Indikator Pencapaian Kompetensi
-          Membuat artikel tentang pengetahuan dasar geografi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari di daerah masing-masing
Tahapan
Kegiatan
Waktu
Pendahuluan
-          Melakukan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun)
-          Berapersepsi kemudian mengindentifikasi tingkat kehadiran dan kabar peserta didik.
-          Memberikan motivasi untuk mempelajari materi yang akan dilakukan
-          Melakukan ice breaker untuk memulai pembelajaran
15’
Kegiatan Inti
Sintaks Model Pembelajaran Generatif
Penerapan Konsep
-          Mengelompokan diri sesuai pembentukan kelompok pada pertemuan sebelumnya
-          Memahami video/peta/gambar tentang hubungan objek-objek yang ada dipermukaan bumi melalui slide proyektor sebagai review untuk menyelesaikan artikel
-          Memahami contoh artikel tentang hubungan pengetahuan dasar geografi melalui slide proyektor
-          Menulis artikel artikel dan menyusun di power point tentang pengetahuan dasar geografi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari di daerah masing-masing
-          Mempresentasikan hasil tulisan dalam bentuk power point setiap kelompok tentang pengetahuan dasar geografi
-          Menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama tentang pengetahuan dasar geografi
100’
Penutup
-          Memberikan 5 soal studi kasus sebagai tugas struktur secara mandiri tentang ruang lingkup, objek, aspek, konsep, prinsip, pendekatan geografi
-          Merefleksi kegiatan pembelajaran
20’

Pertemuan IV: Indikator Pencapaian Kompetensi
-          Mengindentifikasi ruang lingkup geografi
-          Membedakan objek studi formal dan material
-          Membedakan aspek fisik dan non fisik geograf
-          Mencontohkan konsep-konsep geografi dalam kehidupan sehari-hari
-          Merinci prinsip-prinsip geografi  dalam kajian geosfer
-          Merinci pendekatan geografi dalam kajian geosfer
-          Membuat artikel tentang pengetahuan dasar geografi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari di daerah masing-masing
Tahapan
Kegiatan
Waktu
Pendahuluan
-          Melakukan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun)
-          Berapersepsi kemudian mengindentifikasi tingkat kehadiran dan kabar peserta didik.
-          Memberikan motivasi untuk mempelajari materi terakhir yang akan dilakukan
-          Melakukan ice breaker tepuk tangan bersama untuk memulai pembelajaran
15’
Kegiatan Inti
Sintaks Model Pembelajaran Generatif
Penerapan Konsep
-          Menindak lajuti kegiatan tugas struktur yang diberikan dengan memecahkan masalah yang berkaitan dengan hal-hal praktis dalam kehidupan sehari-hari yang diberikan secara sederhana
-          Melakukan pembahasan soal studi kasus yang diberikan sebagai tugas struktur pada pertemuan sebelumnya sesuai kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan sesuai dengan penerapan pengetahuan dasar geografi
45’
Penutup
-          Menyimpulkan bersama-sama tentang materi pengetahuan dasar geografi
-          Melakukan Penilaian Harian (PH) I: Pengetahuan Dasar Geografi
-          Pembahasan jawaban PH secara bersama-sama
-          Merefleksi dan umpan balik kegiatan pembelajaran secara keseluruhan dari I (satu) sampai pertemuan IV (empat)
75’


E.     Teknik Penilaian

Nilai Individu
No
Nama Siswa
Penilaian
Individu
Penilaian Kelompok
Penilaian Harian (PH)
Nilai
Penilaian Keterampian
Nilai
Penilaian
Akhir Semester
1
2
3
Total
1
2
3
Total
3.1
3.2
3.3
3.4
4.1
4.2
4.3
4.4
1




















2




















3




















4




















5




















6




















7




















8




















9




















dst





















Nilai Kelompok
Kelompok
LK 1 (0-25)
LK 2 (0-25)
LK 3 (0-25)
LK 4 (0-25)
Total Nilai
I





1.





2.





3.





4.





II





1.





2.





3.





4.





dst






Rubrik Penilaian Diskusi
Aspek
Nilai
0 – 10
A.  Isi Materi

·       Ketikan dan tulisan menarik dan mudah dimengerti serta sistematis

·       Hasil diskusi menggambarkan pengetahuan dasar geografi

·       Terlihat perbedaan yang  jelas antar ruang lingkup, objek studi, aspek, konsep, prinsip, pendekatan geografi

B.  Kerjasama Kelompok 

·       Semua anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam diskusi

·       Semua anggota kelompok mengerti dan memahami mengenai materi yang di diskusikan

·       Keaktifan menanggapi, bertanya dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain

C.   Presentasi

·       Berdiri tegap menghadap dan dapat menjaga kontak mata dengan audien

·       Dapat menyampaikan materi dengan suara yang baik, bahasa yang santun dan sistematis

·       Menyampaikan materi dengan intonasi dan bahasa tubuh yang menyakinkan audien

·       Memberikan tanggapan/jawaban yang benar dan sesuai pemecahan masalah

Jumlah


F.      Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar

Media/Alat
Gambar,  Video, LCD, Proyektor
Bahan
Lembar Kerja (Lampiran)
Sumber Belajar
Geografi Kelas X
                       
Mengetahui,                                                                                                         Medan,          Juli  2016
Kepala ........................                                                                                  Guru Mata Pelajaran




..................................                                                                        ...............................
................................                                                                                      .......................................






























Lampiran Media
·         Video

No
Materi
Tautan
1
Ruang Lingkup, Objek Studi dan Aspek Geografi
-          https://www.youtube.com/watch?v=CCG8DjUzmZQ
-          https://www.youtube.com/watch?v=USZId2l6glA
-          https://www.youtube.com/watch?v=6F5oZLpF5EI
-          https://www.youtube.com/watch?v=iMIUCHMV2X8
2
Konsep Geografi
-          https://www.youtube.com/watch?v=4Fwcz2pDkWA
-          https://www.youtube.com/watch?v=f7KPl3Wf85M
-          https://www.youtube.com/watch?v=mXgCHMrW6d8
-          https://www.youtube.com/watch?v=SEn3QmaY4G4
3
Prinsip Geografi
-          https://www.youtube.com/watch?v=ZxnP4-wXkwM
-          https://www.youtube.com/watch?v=OKpn2Bzb0l4
4
Pendekatan Geografi
-          https://www.youtube.com/watch?v=_g9yjn-PfHo
-          https://www.youtube.com/watch?v=PG-hur8LlJM

·         Gambar
Sumber: www.google.com











                                                                                           








                                                                                                     

 

 



















































Lembar Kerja 3.1.1: Ruang Lingkup, Objek Studi, Dan Aspek Geografi

Nama Kelompok       :                                                          
Ketua Kelompok        :                                                                                                                      
Anggota                     :                                                          
                                                                                               
                                                                                               
                                                                                               

NO
MATERI
URAIAN
1
Pengertian Geografi
Menurut Hasil Seminar IGI Tahun 1988 di Semarang

2

Ahli Geografi



MATERI
URAIAN
CONTOH
3
Objek Studi Geografi
-          Material


-          Formal


4
 5Aspek Geografi
-          Fisik


-          Non Fisik (sosial)


-          Teknik


5
CONTOH HUBUNGAN ASPEK FISIK DAN FISIK
1.       
2.       
CONTOH HUBUNGAN ASPEK FISIK DAN SOSIAL
1.
2.
CONTOH HUBUNGAN ASPEK FISIK DAN TEKNIK
1.
2.
CONTOH HUBUNGAN ASPEK SOSIAL DAN TEKNIK
1.
2.







Lembar Kerja 3.1.2. Konsep dasar geografi

Nama Kelompok       :                                                          
Ketua Kelompok        :                                                                                                                      
Anggota                     :                                                          
                                                                                               
                                                                                               
                                                                                               


No
Konsep Dasar Geografi
Uraian
Contoh
1
Jarak


2
Keterjangkauan


3
Pola


4
Morfologi


5
Aglomerasi


6
Nilai Kegunaan


7
Lokasi


8
Diferensiasi Area


9
Interaksi


10
Keterkaitan ruang










Lembar Kerja 3.1.3: Prinsip Geografi

Nama Kelompok       :                                                          
Ketua Kelompok        :                                                                                                                      
Anggota                     :                                                          
                                                                                               
                                                                                               
                                                                                               


No
Prinsip Geografi
Uraian
Contoh Penerapan
1
Lingkungan

1
2
2
Keruangan

1
2
3
Komplek Wilayah

1
2



















Lembar Kerja 3.1.4: Pendekatan Geografi

Nama Kelompok       :                                                          
Ketua Kelompok        :                                                                                                                      
Anggota                     :                                                          
                                                                                               
                                                                                               
                                                                                               


No
Prinsip Geografi
Uraian
Contoh Penerapan
1
Deskripsi

1
2
2
Interelasi

1
2
3
Persebaran
(Distribusi)

1
2
4
Korologi

1
2











Lampiran: Studi Kasus
Perhatikan gambar di bawah ini
 

















Wisatawan Asing melakukan penyeberangan menggunakan sampan yang dikaitkan tali untuk mencapai ke seberang sungai. Sungai yang dilalui merupakan bagian hulu Sungai Wampu Kabupaten Langkat sebagai bagian kawasan Taman Nasional Gunung Lauser (TNGL). Wisatawan asing melakukan penyeberangan untuk melihat penangkaran orang utan.

1.       Berdasarkan kegiatan di atas, objek studi dan aspek geografi apa saja dari gambar tersebut
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       
2.       Pada gambar tersebut, maka contoh-contoh dari konsep dasar geografi ?
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       
3.       Merinci kajian fenomena tersebut, maka pendekatan geografi yang diterapkan yaitu
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       
4.       Berikan rincian, prinsip geografi yang diterapkan untuk memahami gambar tersebut
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       


Lampiran Soal Pilihan Ganda

NO
SOAL
1
Perhatikan pernyataan berikut:
1) tanah subur;
2) natalitas;
3) danau;
4) migrasi;
5) mortalitas;
6) angin.

Dari pernyataan tersebut yang menunjukan ruang lingkup fisik adalah ....
a.        (1), (2) dan (3)                           d. (3), (5) dan (6)
b.       (2), (4) dan (5)                           e. (4), (5) dan (6)
c.        (1), (3) dan (6)

2
Pada kenyataannya studi geografi tenteng geosfer tidak terlepas dari unsur wilayah (region). Oleh karena itu region merupakan....
a.       Fungsional geografi d. Regional geografi
b.      Formal geografi         e. Kajian geografi
c.       Material geografi

3
Sepanjang sungai Deli banyak pemukiman kumuh yang berbentuk memanjang mengikuti garis pantai.

Fenomena ini berkaitan dengan konsep ....
a.       Pola                                d. Interaksi
b.      Keterjangkauan         e. Morfologi
c.       Keterkaitan ruang

4
Aktivitas pertanian sangat bergantung pada berbagai faktor yaitu fisis seperti iklim, tanah, dan ketinggian; faktor sosial seperti latar belakang budaya dan perkembangan teknologi; faktor ekonomi seperti kepemilikan modal; dan faktor politik seperti kebijakan pemerintah suatu daerah. Dalam kajian geografi, penjelasan tersebut menggunakan prinsip....
a.       Korologi                       d. Kronologi
b.      Deskripsi                     e. Distribusi
c.       Interaksi

5
Pemukiman di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Begawan Solo sering mengalami banjir, sehingga masyarakat membuat tanggul penahan banjir dan pada waktu banjir terjadi sering sekali pemukiman ditinggalkan penghuninya. Pendekatan geografi untuk mempelajari peristiwa tersebut adalah ....
a.       Lingkungan                 d. Komplek wilayah
b.      Persebaran                  e. Interelasi
c.       Keruangan





Lampiran Artikel
PERAN ESEG (ENVIRONMENTAL,  SOCIAL AND ECONOMIC GEOGRAPHY) DALAM MENGEKOEFISIENSI LAHAN BUAH DAN SAYURAN UNGGULAN DI KABUPATEN KARO SESUAI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Oleh
Dini Damarpertiwi Dermawan dan Ananda Putri Syifa

Letak geografis Kabupaten Karo berada diantara 2º50’–3º19’ LU  dan 97º55’–98º38’ BT dengan luas 2.127,25 Km2 atau 2,97% dari luas Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi. Daerah ini berada pada ketinggian 280–1.420 meter dpl dengan curah hujan tertinggi pada bulan Nopember sebesar 268 mm dan terendah pada bulan Januari sebesar 64 mm. Suhu udara berkisar antara 18,8 ºC - 19,8ºC dengan kelembaban udara rata-rata setinggi 84,66 persen (BPS Kab. Tanah Karo, 2000). Keberadaan Gunung Sinabung (2.460 meter dpl) dan Gunung Sibayak (2.212 meter dpl) sebagai gunung tertinggi Sumatera Utara. Gunung Sibayak sampai saat ini belum mengalami erupsi dan berbeda dengan Gunung Sinabung mulai aktif kembali dan bererupsi tahun 2010 semenjak tahun 1600an. Kemudian bererupsi kembali pada bulan september 2013-2014 (http://www.karokab.go.id/in/)
                Abu vulkanik letusan Gunung Sinabung menyelimuti pemukiman masyarakat di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara. Letusan gunung yang disertai dengan gempa itu membuat masyarakat dilanda kepanikan. Akibat letusan gunung berapi, beberapa material yang keluar dari kepundan gunung tersebut antara lain adalah awan panas, material pijar, hujan abu, kemungkinan gas beracun yang terlempar ke atmosfer. Semua material tersebut memiliki dampak yang berbeda – beda terhadap lingkungan hidup, terdapat dampak negatif dan dampak positif (BPTP Sumatera Utara, 2014).
Bagi Sumatera Utara untuk kebutuhan pasokan buah dan sayurnya berasal dari Kabupaten Karo menjadi terganggu bahkan untuk daerah sekitarnya. Buah dan sayuran yang dihasilkan dari lahan-lahan subur di daerah tersebut antara lain bawang merah, bunga kubis, wortel, sawi, tomat, cabai, kopi, dan lain-lain. Selain itu juga terdapat buah dan sayur unggulan yang memiliki nilai harga tinggi seperti jeruk, markisa, kol/kubis, kentang dan sebagainya bahkan pasokannya kebutuhan sampai ke luar Sumatera Utara (http://distan.sumutprov.go.id/).
Kondisi Kabupaten Karo mengalami perbedaan setelah erupsi Gunung Sinabung dan perubahan lahan-lahan lainnya menjadi tempat-tempat wisata atau villa-villa mewah. Perubahan lahan yang berubah menjadi pemukiman ataupun perkebunan besar sudah ada di Kabupaten Karo. Padahal sesuai dengan UU RI Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pertanian Pangan Berkelanjutan sudah mengatur hal tersebut.
Begitu juga masyarakat yang mengungsi pun banyak pindah ke daerah lain yang selama ini mengelola lahannya untuk buah dan sayur unggulan. Dengan demkian, hasil pertanian buah dan sayur yang berasal dari Kabupaten Karo untuk kebutuhan Sumatera Utara dan sekitarnya sangat menurun karena lahan utama yang subur berada disekitar kaki Gunung Sinabung. Selain itu juga masyarakat juga masih mengalami trauma melakukan kegiatan-kegiatan di bidang pertanian karena lahan pertaniannya rusak bahkan tempat tinggal dan modal yang dimiliki tidak ada lagi.
Buah dan sayur impor masuk ke pasar Indonesia dan Sumatera Utara sehingga masyarakat mulai beralih pada buah dan sayur negara lain. Masyarakat memilih buah dan sayur impor karena faktor harga yang lebih murah. Kondisi ini berpengaruh secara tidak langsung pada pendapatan petani buah dan sayur yang terus menurun. Pengaruh yang begitu besar akibat erupsi Gunung Sinabung bagi masyarakat dan lahan yang ada, dibutuhkan kerja keras untuk mengubahnya sehingga potensi yang ada dapat dipertahankan. Masyarakat banyak kehilangan mata pencahariannya sebagai petani karena lahannya rusak, juga lahan-lahan yang selama ini dijadikan buah dan sayur unggulan sudah tidak ada lagi. Membangun kembali dan bangkit dari keterpurukan suatu keharusan bagi masyarakat agar Kabupaten Karo dapat berdaya saing dengan daerah lain sesuai dengan pembangunan berkelanjutan.
Untuk melakukan itu, peran Enviromental, Social, and Economic Geography (ESEG) untuk mengekoefisiensi lahan buah dan sayur unggulan di Kabupaten Karo sesuai Pembangunan Berkelanjutan sehingga masyarakat dapat mengatasi masalah dalam perubahan lingkungan, pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan menciptakan masyarakat yang lebih baik. Upaya tersebut dapat dilakukan yaitu:
1.      Memetakan Lahan
Melakukan pemetaan lahan potensial buah dan sayur unggulan di Kabupaten Karo menjadi landasan untuk menganalisis dalam mengelola potensi sumberdaya secara ekoefiensi. Pemetaan dapat dilakukan melalui pengumpulan data-data di lapangan, peta, foto udara dan citra satelit. Analisis pemetaan akan memberikan perencanaan selanjutnya yang lebih baik (Sucipto, 2013). Memetakan juga pasar buah dan sayur unggulan di tingkat lokal dan internasional memberikan manfaat bagi daerah untuk mengetahui keunggulan dalam meningkatkan kualitas buah dan sayur unggulan yang dihasilkan di Kabupaten Karo.
2.      Pengelolaan Secara Organik
Mengelola lahan buah dan sayur unggulan secara organik akan menjadikan lahan terjaga kesuburan, pH, suhu, kandungan air dan organisme yang ada di dalam lahan tersebut (Afandie, 2002). Begitu pula hama akan sulit berkembang di lahan potensial berbasis organik ini dan sangat berbeda dengan sistem pengolahan yang bersifat kimiawi. Selain itu biaya yang dikeluarkan juga lebih sedikit dan hasil buah dan sayurnya lebih tingg/mahal harganya. Keunggulan uah dan sayur unggulan yang dihasilkan lebih berkualitas karena dapat bertahan lama serta memberikan pengaruh kesehatan yang lebih baik dibandingkan pengolahan dengan zat kimia. Inilah peran dari ESEG pada Enviromental Geography nya.
3.      Budaya Berekoefisiensi
Mengubah kebiasaan masyarakat yang selama ini pengelolaan lahan buah dan sayur unggulan dari kimiawi menjadi organik sangatlah sulit. Pembimbingan kepada masyarakat pentingnya mengola lahan untuk memenuhi kebutuhan tidak saja pada kepentingan ekonomi, namun menjaga lingkungan hidup sangat penting sesuai prinsip ekoefisiensi. Membudayakan berekoefisiensi pada masyarakat berlandaskan ekologi, sosial dan ekonomi akan menjadikan kehidupan masyarakat di Kabupaten Karo ramah terhadap lingkungannya. Perubahan perilaku di masyarakat untuk menjaga lingkungan secara bersama-sama serta untuk kepentingan bersama oleh masyarakat menyongsong pembangunan berkelanjutan. Social geography inilah sangat penting karena nilai-nilai perubahan perilaku sebagai bagian dari ESEG dalam membangun budaya di masyarakat untuk lebih berekoefisiensi.
4.      Promosi dan Kerjasama
Economic geography memiliki peran terutama dalam meningkatkan promosi dan kerjasama ke semua pihak termasuk keluar negeri untuk pasar ekspor semakin terbuka sehingga berpengaruh pada peningkatkan pendapatan masyarakat. Promosi untuk memasarkan buah dan sayur unggulan sangatlah penting yang harus didukung keunggulan buah dan sayur tersebut. Pemerintah mempunyai fungsi sebagai pihak promosi kepihak luar. Sedangkan petani, pemodal, penyalur, penyedia pupuk organik akan menambah pendapatan keuntungan secara bersama-sama pula.
5.      Program Sertifikasi
Selain pengolahan lahan buah dan sayur secara organik, maka usaha lainnya yaitu dapat dilakukan melalui sertifikasi. Buah dan sayur unggulan seperti cabai, tomat, jeruk dan markisa dan lain-lain akan mampu bersaing secara kualitas dan harga dengan buah dan sayur impor lainnya. Keraguan tehadap kualitas buah dan sayur selama ini akan terjawab dengan peningkatan kualitasnya yang tersertifikasi sebagai buah dan sayuran unggulan yang berasal dari Kabupaten Karo dan bersaing di luar negeri.
                Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo membawa pengaruh di bidang pertanian khusunya lingkungan fisik lahan dan buah dan sayur yang rusak karena ketebalan abu vulkanik yang menutupinya serta material erupsi lainnya. Kekurangan modal yang dimiliki petani dan rasa trauma masyarakat memberikan pengaruh terhadap hasil panen buah dan sayur yang selama ini menjadi unggulan daerah ini. Semakin banyaknya buah dan sayur impor yang beredar, mempengaruhi secara tidak langsung terhadap tingkat pendapatan petani.
Meningkatkan hasil panen buah dan sayur unggulan dengan memanfaatkan lahan yang subur di Kabupaten Karo Propinsi Sumatera Utara dengan berbagai upaya yang dilakukan petani dan pemerintah daerah. Peran ESEG (Enviromental, Social and Economic Geography) dalam mengekoefisiensi lahan buah dan sayur unggulan di Kabupaten Karo dapat diwujudkan sesuai pembangunan berkelanjutan. ESEG dalam pelaksanaannya melakukan pemetaan lahan, pengolahan secara organik, budaya berekoefisiensi, promosi-kerjasama, program sertifikasi membawa pengaruh pada perubahan kondisi lingkungan lahan akan menjadi lebih baik, masyarakat yang berekoefisiensi, pendapatan perekonomian meningkat. Buah dan sayur unggulan mampu bersaing terutama pasar daerah sekitarnya seperti di Kota Medan bahkan pasar untuk ekspor ke luar negeri.

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Sitanala dan Ernan Rustiadi. 2008. Penyelamatan Tanah, Air dan Lingkungan. Bogor: Crestpent Press.
Afandie R, Nasih W.Y. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Yogyakarta. Kanisius.
BPTP Sumatera Utara, 2014. Rekomendasi Kebijakan Mitigasi Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap.

Karmila Br Ginting, 2013. Potensi Pengembangan Wilayah Kabupaten Karo Pada Sektor Pertanian. Medan. Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Skripsi.
Mulyani, Mul, S. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.
Susilo Astuti Handayani. 2013.  Optimalisasi Pengelolaan Lahan untuk Sayuran Unggulan Nasional. http://tabloidsinartani.com/content/read/ optimalisasi -pengelolaan-lahan-untuk-sayuran-unggulan-nasional/. Tabloid. diakses pada 29 Nopember 2014 Jam 14.22 WIB
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Pelestarian Lingkungan Hidup.
http://distan.sumutprov.go.id/?p=170 Selasa, 09 Desember 2014 Pukul 13.24 WIB
http://pertanian.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2013/02/9.-Agrovigor-Sept-2010-Vol-3-No-2-Pemetaan-Potensi-Pertanian-Sucipto-.pdf
http://www.karokab.go.id/in/index.php/gambaran-umum diakses pada Jum’at, 28 Nopember 2014 Jam 16.08 WIB
http://jurnalorganik.blogspot.com/2013/05/sistem-pertanian-organik.html diakses pada Rabu, 10 Desember 2014 Jam 16.21 WIB