Minggu, 20 November 2016

ANTROPOSFER MATERI KELAS XI KURTILAS SMS 1

ANTROPOSFER
Antroposfer berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata antrophose (manusia) dan spherelsphaira (lapisan) yang berarti lapisan yang ditempati manusia. Dapat disimpulkan bahwa antroposfer adalah bagiam dari bumi yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Aspek yang dikajinya menliputi kelahiran (fertilitas, kematian (mortalitas) dan perpindahan (migrasi).
     A.    Penduduk
Penduduk orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat (kampung, negara, dan pulau) yang tercatat sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku ditempat tersebut.
Berdasarkan tempat lahir dan lama tinggal penduduk suatu daerah dapat dibedakan menjadi empat golongan yaitu :
1.      Penduduk asli adalah orang yang menetap sejak lahir,
2.      Penduduk pendatang adalah orang yang menetap, tetapi lahir berasal dari tempat lain.
3.      Penduduk sementara adalah orang yang menetap sementara waktu dan kemungkinan akan pindah ke tempat lain, karena alasan pekerjaan, sekolan dll.
4.      Penduduk Tamu adalah orang yang berkunjung ke tempat tinggal yang baru dalm rentang waktu beberapa hari dan akan kembali ke tempat asalnya.
     B.     Komposisi Penduduk
Komposisi adalah susunan atau tata susun. Jadi yang dimaksud Komposisi penduduk adalah susunan atau tata susun penduduk suatu negara atau suatu wilayah. Dapat diartikan juga struktur penduduk yang didasarkan atas atribut tertentu.
Atribut-atribut dalam komposisi penduduk yaitu :
a)      Atribut geografis biasanya didasarkan pada pengelompokan karakteristik lokasi (penduduk desa dan Kota), Kepadatan (padat dan jarang), teknologi ( maju dan berkembang), dan Mata pencaharian (industri dan agraris).
b)      Antribut biologis biasanya didasarkan pada usia (anak-anak, dewasa, dan lansia) dan jenis kelamin ( laki-laki dan perempuan).
c)      Antribut sosial biasanya didasarkan pada identitas sosial, seperti warga negara (WNI dan WNA), perkawinan (Kawin dan belum kawin), pendidikan ( belum sekolah, tidak sekolah, SD, SMP, SMA dan PT), dan jenis mata pencaharian(pekerjaan).

       C.    komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin bersifat universal, karena umur dan jenis kelamin selalu menjadi dasar dalam pengelompokan penduduk dan mempunyai perana yang penting dalam kehidupan masyarakat antara lain menentukan kedudukan atau status dalam masyarakat, menentukan kesempatan dalam memperoleh pekerjaan dll.
Pengelompokan menurut jenis kelamin jelas laki-laki dan perempuan sedangkan berdasarkan umur, menurut beberapa sumber dikelompokkan sebagai berikut :
a. Kelompok usia muda / belum produktif antara 0 – 14 tahun
b. Kelompok usia dewasa / produktif antara 15 th – 64 tahun
c. Kelompok usia tua / tidak produktif diatas 65 tahun
Berdasarkan pengelompokan tersebut dapat diketahui angka ketergantungan atau sering disebut Dependency Ratio dengan menggunakan Rumus sebagai berikut :
Contoh   : Jumlah penduduk Bantul pada tahun 2006 sebanyak 2 juta jiwa dengan komposisi ; jumlah usia muda 250.000, jumlah usia dewasa 1.700.000 jiwa sedangkan jumlah usia tua sebanyak 50.000 jiwa, hitungka angka ketergantungannya.
Jawab     :
Jadi angka ketergantungannya sebanyak 17 artinya setiap 100 penduduk usia dewasa harus menanggung beban kehidupan sebanyak 17 orang disamping harus menghidupi dirinya sendiri.
Dalam kehidupan nyata apakah mungkin itu terjadi ?
1. Menghitung tingkat kelahiran penduduk
Angka kelahiran atau sering disebut dengan Natalitas diartikan sebagai jumlah kelahiran hidup untuk setiap 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun , juga disebut angka kelahiran kasar/ CBR ( Cruth Birth Rate ), dengan kriteria sebagai berikut  :
o   diatas 30 berarti angka kelahirannya tinggi
o   antara 20 – 30 berarti angka kelahirannya sedang
o   Dibawah 20 berarti angka kelahirannya rendah
Faktor-faktor yang menambah jumlah kelahiran/Pro natalitas
o   Nikah usia muda
o   Pergaulan bebas
o   Derasnya arus informasi
o   Lemahnya iman
o   Kurangnya kesadaran ber-KB
o   Dll
Faktor yang menghambat jumlah kelahiran/ anti natalitas
o   menunda nikah
o   Pantang nikah
o   Penyakit
o   KB
o   dll
2. Menghitung tingkat kematian penduduk
Angka kematian atau sering disebut Mortalitas adalah jumlah kematian dalam setiap 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun, juga disebut CDR / Cruth DeathRate, dengan kriteria sebagai berikut :
a. diatas 20 berarti angka kematiannya tinggi
b. 10 – 20 berarti angka kematiannya sedang
c. Dibawah 10 berarti angka kematiannya rendah
Faktor yang menambah jumlah kematian/pro mortalitas
a. Perang
b. Penyakit
c. Kriminalitas
d. Bunuh diri
e. Bencana alam
f. Dll
Faktor yang menghambat jumlah kematian /anti mortalitas
a. Perdamaian
b. Kemajuan bidang kesehatan.kedokteran
c. Imunisasi
d. Kebersihan
e. Makanan bergizi
f. Dll

D.  MENGHITUNG PERTUMBUHAN PENDUDUK SUATU WILAYAH
a. Pertumbuhan Penduduk alami
Pertumbuhan Penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang hanya memperhatikan aspek kelahiran dan kematian saja, juga disebut Natural Increase
Pertumbuhan Penduduk L – M
b. Pertumbuhan Penduduk Total
 Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk dengan memperhatikan aspek kelahiran, kematian, migrasi masuk dan  migrasi keluar.
Pertumbuhan Penduduk Total ( L – M ) + ( I – E )
c. Proyeksi penduduk
Proyeksi Penduduk adalah memperkirakan jumlah penduduk pada masa yang akan datang.
Proyeksi Penduduk
Pn = Po(1+r)n
Contoh       : Diketahui jumlah penduduk Klaten pada awal tahun 2006 sebanyak 2 juta jiwa, pertumbuhan penduduknya 2 %/tahun.
Hitunglah perkiraan jumlah penduduk Klaten pada tahun 2008.
Jawab         :
Pn=2.000.000(1+2%)2
Pn=2.000.000(1+0,02) 2
Pn=2.000.000(1,02) 2
Pn=2.000.000(1,04 )
Pn=2.080.000
d. Masalah-masalah kependudukan di Indonesia.
a. Pertumbuhannya tinggi
b. Persebarannya tidak merata
c. Komposisinya sebagian usia muda
d. Kualitasnya rendah
e. Usaha mengatasi masalah kependudukan di Indonesia
a. KB
b. Transmigrasi
c. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan
f. Menyajikan informasi kependudukan melalui peta tabel dan grafik/diagram
a. Simbol Ordinal / bertingkat
Adalah simbul yang menunjukkan adanya tingkatan nilai data, seperti kepadatan penduduk ( padat, sedang dan jarang ), pertumbuhan penduduk dll
b. Simbol Kuantitatif
Adalah si,mbol yamg menunjukkan  data secara kuantitatif dan kualitatif, misal jumlah penduduk di berbagai kecamatan di Bantul
Simbol ini dapat berupa diagram batang, lingkaran dll
c. Simbol Pictorial
Adalah simbul yang menggunakan bentuk sesuai dengan keadaan yang sesungguhya, misal jumlah penduduk menggunakan simbul bentuk manusia sesuai dengan jumlahnya, dll
g. Membedakan antara migrasi ekstern dan migrasi intern
Migrasi Intern adalah perpindahan penduduk antara satu daerah dengan daerah lain dalam satu negara
Misalnya          : transmigrasi, urbanisasi, evakuasi
Migrasi Ekstern adalah perpindahan penduduk antar negara
Misalnya          : Imigrasi, emigrasi dan remigrasi
h. Piramida Penduduk
Bentuk piramida penduduk berbeda-beda untuk setiap wilayah atau negara. Meskipun bentuknya berbeda-beda, pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga. Masing-masing bentuk mencerminkan karakteristik penduduknya. Ketiga bentuk piramida penduduk itu sebagai berikut.
1. Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India.
Ciri-ciri komposisi penduduk ekspansif antara lain sebagai berikut.
Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) sangat besar, sedangkan usia tua sedikit.
Angka kelahiran jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kematian.
Pertumbuhan penduduk relatif tinggi.
Sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Republik Rakyat Cina, Mesir, dan India.

2. Piramida Penduduk Stasioner
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang hampir sama dengan tingkat kematian atau bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk cenderung tetap. Piramida ini menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama. Contoh: bentuk piramida penduduk Jepang dan Singapura serta beberapa negara yang tergolong maju.

Ciri-ciri komposisi penduduk stasioner antara lain sebagai berikut.
Perbandingan jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan dewasa relatif seimbang.
Tingkat kelahiran umumnya tidak begitu tinggi, demikian pula dengan angka kematian relatif lebih rendah.
Pertumbuhan penduduk kecil.
Terdapat di beberapa negara maju antara lain Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.

3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih rendah dari tingkat kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang tajam menyebabkan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Piramida penduduk ini memiliki umur median (pertengahan) sangat tinggi. Contoh: piramida penduduk negara Jerman, Belgia, dan Swiss.
Ciri-ciri komposisi penduduk konstruktif antara lain sebagai berikut.
Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) dan usia tua (di atas usia 64 tahun) sangat kecil.
Jumlah penduduk yang tinggi terkonsentrasi pada ke lompok usia dewasa.
Angka kelahiran sangat rendah, demikian juga angka kematian.
Pertumbuhan penduduk sangat rendah mendekati nol, bahkan pertumbuhan penduduk sebagian mencapai tingkat negatif.
Jumlah penduduk cenderung berkurang dari tahun ke tahun.

Negara yang berada pada fase ini, antara lain Swedia, Jerman, dan Belgia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar