Jumat, 25 November 2016

PREDIKSI SOAL UAS SEJARAH 2016/2017

Bagi anda yang duduk di bangku SMA/MA. Akhir Pembelajaran semester satu seminggu lagi berakhir, proses pembelajaran selama 5 bulan akan diuji dalam bentuk Ulangan Akhir Semester. Tips persiapan menghadapi Ujian atau Ulangan sudah saya share atau post-kan tinggal anda pelajari dan buktikan. seminggu waktu yang pendek tetapi waktu tersebut bisa membalikan penilaian guru terhadap anda dengan nilai memuaskan baik dalam proses pembelajaran maupun dalam UASnya. 
Menanti Ulangan Akhir Semester 2016/2017. saya akan mempostkan prediksi SOAL UAS pelajaran Sejarah tahun 2016/2017. saya akan berbagi dengan anda bentuk dan contoh soal sejarah yang bisa dijadikan prediksi UAS nanti : silakan download

KELAS X 

KELAS XI 

KELAS XII.

ini sebuah prediksi bila banyak yang tidak sesuai. mohon maaf. hehe

Prediksi SOAL UAS GEOGRAFI 2016/2017

Akhir Pembelajaran semester satu seminggu lagi berakhir, proses pembelajaran selama 5 bulan akan diuji dalam bentuk Ulangan Akhir Semester. Tips persiapan menghadapi Ujian atau Ulangan sudah saya share atau post-kan tinggal anda pelajari dan buktikan. seminggu waktu yang pendek tetapi waktu tersebut bisa membalikan penilaian guru terhadap anda dengan nilai memuaskan baik dalam proses pembelajaran maupun dalam UASnya.
Menanti Ulangan Akhir Semester 2016/2017. saya akan mempostkan prediksi SOAL UAS pelajaran Geografi tahun 2016/2017. anda bisa mengunduh sekarang. semoga bermanfaat. 
  • Kelas X
  • https://drive.google.com/open?id=0B-rMwlMwYI8zTWtjTlA3SmZqRlk
  • Kelas XI 
  •  https://drive.google.com/open?id=0B-rMwlMwYI8zM0VPTHdKSDk2WFk
  • Kelas XII.
  • https://drive.google.com/open?id=0B-rMwlMwYI8zU1JUQzY5U2ZpSFE


Selasa, 22 November 2016

TIPS PERSIAPAN ULANGAN ATAU UJIAN SEKOLAH



TIPS PERSIAPAN ULANGAN ATAU UJIAN SEKOLAH



Hitung waktu mundur

Banyak siswa ketika mulai memikirkan tentang persiapan sebelum ujian melihat tanggal mulainya ujian, kemudian menghitung waktu mundur. Misalnya, ujian Biologi hari Rabu? Berarti gue perlu belajar kira-kira 2 atau 3 hari. Kayaknya gue kudu belajar mulai hari Minggu. Jauh lebih baik lagi kalau kamu mulai menghitung sejak jauh-jauh hari. Tujuh hari? Kalau gitu gue bagi jadi tujuh mata pelajaran dan belajar tiap mata pelajaran tiap hari. Kira-kira seperti itu.


Tetapkan beberapa komitmen

Kamu bakal sadar bahwa akan sangat lebih mudah belajar jika meluangkan waktu ekstra untuk belajar. Tunda dulu hal-hal atau sosialisasi yang nggak penting ataupun komitmen keluarga. Dan untuk yang punya pekerjaan paruh waktu, coba jika memungkinkan untuk mengambil 10 hari libur untuk persiapan minggu-minggu ujian akhir, atau kalau nggak boleh, minta pengurangan jam kerja.

Meski hanya beberapa jam, waktu ekstra yang kamu luangkan secara strategis untuk belajar akan membuat perbedaan berarti antara mengerjakan dengan apa adanya saat ujian dan mengerjakan dengan sangat baik.

Rahasianya adalah biasanya akan ada mata pelajaran yang gurunya bakal ngasih kamu tugas akhir semester. Kalau bisa menyelesaikan makalah atau tugas akhir semester seminggu sebelum minggu terakhir kelas aktif, hal ini akan memperbanyak waktu tambahan buat belajar persiapan ujian akhir.


Bagi waktu belajarmu

Beberapa siswa berpikir mereka harus menggunakan waktu dengan seimbang untuk mempersiapkan setiap mata pelajaran yang bakal diujikan. Sebaliknya, bagilah proporsi waktu belajarmu tergantung pada mata kuliah yang mana yang cenderung lebih sulit untukmu, dan mata pelajaran mana yang sudah kamu pahami dengan baik. Luangkan waktu lebih untuk mata kuliah yang menurutmu sulit.


Cari tahu apa saja yang bakal diujikan

Salah satu hal yang paling penting yang perlu kamu diperjelas adalah materi yang mana saja yang bakal diujian akhir. Apakah membaca atau sesi diskusi termasuk hal yang diujikan, atau ujiannya hanya difokuskan secara eksklusif pada materi pelajaran saja? 

Apakah ujian akhir berkonsentrasi pada materi setelah ujian tengah semester saja, ataukah materinya yang komprehensif atau kumulatif satu semester? Mengetahui sejauh dan sebatas mana materi ujian yang akan diujikan, tentunya akan mempermudahmu untuk mengorganisir dan menyusun strategi belajarmu.


Ketahui tipe soal guru

Biasanya dalam membuat soal ujian, guru punya strategi pengujian yang berbeda antara satu guru  dengan guru lainnya. Ada guru yang cuma memberimu satu atau dua soal dengan pertanyaan besar yang biasanya jawabannya juga panjang banget. 

Ada juga guru yang membuat pertanyaan singkat yang lebih terfokus, masing-masing soal mencakup setiap bab yang bisa dipelajari dari materi kuliah. Sebelum mulai belajar, pastikan kamu tahu tipe-tipe soal yang biasanya diujika guru tersebut seperti apa.


Pelajari soal tahun lalu atau yang sering muncul saat di kelas

Di kebanyakan kelas sekolah atau madrasah, ada banyak sumber yang tersedia yang memberimu informasi tentang apa saja pertanyaan yang akan muncul di ujian akhir. Kadang-kadang, guru akan secara sederhana memberikan petunjuk kecil tentang pertanyaan apa yang baiknya diujikan di ujian akhir nanti. 

Tapi di lain waktu, ternyata pertanyaan tersebut ada di tempat terbuka. Panduan pembelajaran, contoh soal tahun sebelumnya yang bisa kamu dapatkan dari senior, atau serangkaian rangkuman pertanyaan yang dibahas di kelas bisa jadi akan mirip banget sama yang diujikan ketika ujian akhir.


Belajarlah dengan berkelompok hanya jika menurutmu itu perlu

Banyak siswa salah mengira bahwa sebuah kelompok belajar selalu memiliki banyak manfaat yaitu lebih banyak otak cerdas, ditambah teman-teman yang bisa menjelaskan isi textbook. Hal ini cukup efektif kalau teman belajarmu setidaknya secerdas kamu juga. 

Waktu ujian bukanlah waktu beramal, di mana waktumu akan dihabiskan untuk ngajarin temanmu. Iya kalau yang nggak dipahami cuma beberapa, lah kalau dia nggak paham sama sekali gara-gara sering bolos sekolah?


Review Materi Pelajaran dengan Guru

Salah satu yang sumber informasi terbaik dan seringkali dibeberapa sekolah hal ini dilakukan, adalah sesi review. Di sesi ini, guru akan memberimu gambaran tentang ujian akhir.

Beliau-beliau ini tentu saja kemungkinan akan menjumlahkan poin tinggi dalam mata pelajaran, memberikan contoh pertanyaan dan permasalahan, memberikan tips belajar, atau kadang cuma bercerita atau menjelaskan secara singkat materi secara relevan dalam pelajarannya yang akan diujikan. Sesi review inilah bantuan terbesar dalam belajar untuk menghadapi ujian akhir.



Baca instruksi dan buatlah sebuah rencana

Ketika hari ujian telah tiba dan kamu mendapatkan lembaran ujianmu, periksalah format ujiannya dengan hati-hati. Berapa pertanyaan yang diminta untuk kamu jawab? Apakah ada pilihan ganda? Berapa banyak masing-masing bagian dihitung? Lalu, buatlah rencana (tentatif) sebelum kamu mengerjakan, berapa banyak waktu yang kamu perlukan untuk mengerjakan tiap-tiap soalnya. Kerjakan yang mudah lebih dulu.


Tips Bintang 4

Jangan habiskan terlalu banyak waktu untuk menguraikan jawabanmu. Tulis rumus yang sudah dihafal, atau (kalau ada pilihan ganda) mulai sebuah pertanyaan, kalau sulit lewati dulu, pindah ke pertanyaan lain. Kamu dinilai berdasarkan kualitas jawabanmu, bukan catatan atau kesalahan kapan saat mulai menjawab pertanyaan.


Pastikan untuk mengembangkan jawaban sepenuhnya

Banyak siswa tidak menyadari bahwa pada ujian esai, bagian yang paling dinilai adalah sebaik mana kamu mengembangkan dan menjelaskan jawabanmu, bukan cuma sebenar apa jawaban itu. 

Pertimbangkan untuk menjelaskan poin-poinmu secara lebih detail, sehingga orang lain yang tidak familiar dengan jawabanmu bisa mengerti hanya dari apa yang kamu katakanlah jawabannya.


Tulisan Rapi, Jelas dan Terbaca


Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam jawaban esai yaitu tulisan. Karena Guru terkadang tidak mau repot-repot membaca tulisan jelek. Cukup mencoretnya dengan pena merah. Jadi belajar rapih, jelas dan terbaca.


 
Hati-hati dengan Waktu

Setiap Pengerjaan Ulangan atau Ujian ada batas waktu. Manfaatkan dan rencanakan waktu yang sudah ditentukan dengan baik. Bila anda lalai maka akan kesalahan demi kesalahan anda akan ulangi yang membuat hasil kurang maksimal.

Ini tips mempersiapkan menghadapi ulangan atau ujian sekolah, yang bisa anda jadikan rujukan untuk di coba dilakukan supaya hasil ulangan atau ujiannya maksimal.

Minggu, 20 November 2016

ANTROPOSFER MATERI KELAS XI KURTILAS SMS 1

ANTROPOSFER
Antroposfer berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata antrophose (manusia) dan spherelsphaira (lapisan) yang berarti lapisan yang ditempati manusia. Dapat disimpulkan bahwa antroposfer adalah bagiam dari bumi yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Aspek yang dikajinya menliputi kelahiran (fertilitas, kematian (mortalitas) dan perpindahan (migrasi).
     A.    Penduduk
Penduduk orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat (kampung, negara, dan pulau) yang tercatat sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku ditempat tersebut.
Berdasarkan tempat lahir dan lama tinggal penduduk suatu daerah dapat dibedakan menjadi empat golongan yaitu :
1.      Penduduk asli adalah orang yang menetap sejak lahir,
2.      Penduduk pendatang adalah orang yang menetap, tetapi lahir berasal dari tempat lain.
3.      Penduduk sementara adalah orang yang menetap sementara waktu dan kemungkinan akan pindah ke tempat lain, karena alasan pekerjaan, sekolan dll.
4.      Penduduk Tamu adalah orang yang berkunjung ke tempat tinggal yang baru dalm rentang waktu beberapa hari dan akan kembali ke tempat asalnya.
     B.     Komposisi Penduduk
Komposisi adalah susunan atau tata susun. Jadi yang dimaksud Komposisi penduduk adalah susunan atau tata susun penduduk suatu negara atau suatu wilayah. Dapat diartikan juga struktur penduduk yang didasarkan atas atribut tertentu.
Atribut-atribut dalam komposisi penduduk yaitu :
a)      Atribut geografis biasanya didasarkan pada pengelompokan karakteristik lokasi (penduduk desa dan Kota), Kepadatan (padat dan jarang), teknologi ( maju dan berkembang), dan Mata pencaharian (industri dan agraris).
b)      Antribut biologis biasanya didasarkan pada usia (anak-anak, dewasa, dan lansia) dan jenis kelamin ( laki-laki dan perempuan).
c)      Antribut sosial biasanya didasarkan pada identitas sosial, seperti warga negara (WNI dan WNA), perkawinan (Kawin dan belum kawin), pendidikan ( belum sekolah, tidak sekolah, SD, SMP, SMA dan PT), dan jenis mata pencaharian(pekerjaan).

       C.    komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin bersifat universal, karena umur dan jenis kelamin selalu menjadi dasar dalam pengelompokan penduduk dan mempunyai perana yang penting dalam kehidupan masyarakat antara lain menentukan kedudukan atau status dalam masyarakat, menentukan kesempatan dalam memperoleh pekerjaan dll.
Pengelompokan menurut jenis kelamin jelas laki-laki dan perempuan sedangkan berdasarkan umur, menurut beberapa sumber dikelompokkan sebagai berikut :
a. Kelompok usia muda / belum produktif antara 0 – 14 tahun
b. Kelompok usia dewasa / produktif antara 15 th – 64 tahun
c. Kelompok usia tua / tidak produktif diatas 65 tahun
Berdasarkan pengelompokan tersebut dapat diketahui angka ketergantungan atau sering disebut Dependency Ratio dengan menggunakan Rumus sebagai berikut :
Contoh   : Jumlah penduduk Bantul pada tahun 2006 sebanyak 2 juta jiwa dengan komposisi ; jumlah usia muda 250.000, jumlah usia dewasa 1.700.000 jiwa sedangkan jumlah usia tua sebanyak 50.000 jiwa, hitungka angka ketergantungannya.
Jawab     :
Jadi angka ketergantungannya sebanyak 17 artinya setiap 100 penduduk usia dewasa harus menanggung beban kehidupan sebanyak 17 orang disamping harus menghidupi dirinya sendiri.
Dalam kehidupan nyata apakah mungkin itu terjadi ?
1. Menghitung tingkat kelahiran penduduk
Angka kelahiran atau sering disebut dengan Natalitas diartikan sebagai jumlah kelahiran hidup untuk setiap 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun , juga disebut angka kelahiran kasar/ CBR ( Cruth Birth Rate ), dengan kriteria sebagai berikut  :
o   diatas 30 berarti angka kelahirannya tinggi
o   antara 20 – 30 berarti angka kelahirannya sedang
o   Dibawah 20 berarti angka kelahirannya rendah
Faktor-faktor yang menambah jumlah kelahiran/Pro natalitas
o   Nikah usia muda
o   Pergaulan bebas
o   Derasnya arus informasi
o   Lemahnya iman
o   Kurangnya kesadaran ber-KB
o   Dll
Faktor yang menghambat jumlah kelahiran/ anti natalitas
o   menunda nikah
o   Pantang nikah
o   Penyakit
o   KB
o   dll
2. Menghitung tingkat kematian penduduk
Angka kematian atau sering disebut Mortalitas adalah jumlah kematian dalam setiap 1000 penduduk dalam waktu 1 tahun, juga disebut CDR / Cruth DeathRate, dengan kriteria sebagai berikut :
a. diatas 20 berarti angka kematiannya tinggi
b. 10 – 20 berarti angka kematiannya sedang
c. Dibawah 10 berarti angka kematiannya rendah
Faktor yang menambah jumlah kematian/pro mortalitas
a. Perang
b. Penyakit
c. Kriminalitas
d. Bunuh diri
e. Bencana alam
f. Dll
Faktor yang menghambat jumlah kematian /anti mortalitas
a. Perdamaian
b. Kemajuan bidang kesehatan.kedokteran
c. Imunisasi
d. Kebersihan
e. Makanan bergizi
f. Dll

D.  MENGHITUNG PERTUMBUHAN PENDUDUK SUATU WILAYAH
a. Pertumbuhan Penduduk alami
Pertumbuhan Penduduk alami adalah pertumbuhan penduduk yang hanya memperhatikan aspek kelahiran dan kematian saja, juga disebut Natural Increase
Pertumbuhan Penduduk L – M
b. Pertumbuhan Penduduk Total
 Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk dengan memperhatikan aspek kelahiran, kematian, migrasi masuk dan  migrasi keluar.
Pertumbuhan Penduduk Total ( L – M ) + ( I – E )
c. Proyeksi penduduk
Proyeksi Penduduk adalah memperkirakan jumlah penduduk pada masa yang akan datang.
Proyeksi Penduduk
Pn = Po(1+r)n
Contoh       : Diketahui jumlah penduduk Klaten pada awal tahun 2006 sebanyak 2 juta jiwa, pertumbuhan penduduknya 2 %/tahun.
Hitunglah perkiraan jumlah penduduk Klaten pada tahun 2008.
Jawab         :
Pn=2.000.000(1+2%)2
Pn=2.000.000(1+0,02) 2
Pn=2.000.000(1,02) 2
Pn=2.000.000(1,04 )
Pn=2.080.000
d. Masalah-masalah kependudukan di Indonesia.
a. Pertumbuhannya tinggi
b. Persebarannya tidak merata
c. Komposisinya sebagian usia muda
d. Kualitasnya rendah
e. Usaha mengatasi masalah kependudukan di Indonesia
a. KB
b. Transmigrasi
c. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan
f. Menyajikan informasi kependudukan melalui peta tabel dan grafik/diagram
a. Simbol Ordinal / bertingkat
Adalah simbul yang menunjukkan adanya tingkatan nilai data, seperti kepadatan penduduk ( padat, sedang dan jarang ), pertumbuhan penduduk dll
b. Simbol Kuantitatif
Adalah si,mbol yamg menunjukkan  data secara kuantitatif dan kualitatif, misal jumlah penduduk di berbagai kecamatan di Bantul
Simbol ini dapat berupa diagram batang, lingkaran dll
c. Simbol Pictorial
Adalah simbul yang menggunakan bentuk sesuai dengan keadaan yang sesungguhya, misal jumlah penduduk menggunakan simbul bentuk manusia sesuai dengan jumlahnya, dll
g. Membedakan antara migrasi ekstern dan migrasi intern
Migrasi Intern adalah perpindahan penduduk antara satu daerah dengan daerah lain dalam satu negara
Misalnya          : transmigrasi, urbanisasi, evakuasi
Migrasi Ekstern adalah perpindahan penduduk antar negara
Misalnya          : Imigrasi, emigrasi dan remigrasi
h. Piramida Penduduk
Bentuk piramida penduduk berbeda-beda untuk setiap wilayah atau negara. Meskipun bentuknya berbeda-beda, pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga. Masing-masing bentuk mencerminkan karakteristik penduduknya. Ketiga bentuk piramida penduduk itu sebagai berikut.
1. Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Suatu wilayah yang memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya adalah negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina, dan India.
Ciri-ciri komposisi penduduk ekspansif antara lain sebagai berikut.
Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) sangat besar, sedangkan usia tua sedikit.
Angka kelahiran jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kematian.
Pertumbuhan penduduk relatif tinggi.
Sebagian besar terdapat di negara-negara berkembang, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Republik Rakyat Cina, Mesir, dan India.

2. Piramida Penduduk Stasioner
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang hampir sama dengan tingkat kematian atau bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk cenderung tetap. Piramida ini menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama. Contoh: bentuk piramida penduduk Jepang dan Singapura serta beberapa negara yang tergolong maju.

Ciri-ciri komposisi penduduk stasioner antara lain sebagai berikut.
Perbandingan jumlah penduduk pada kelompok usia muda dan dewasa relatif seimbang.
Tingkat kelahiran umumnya tidak begitu tinggi, demikian pula dengan angka kematian relatif lebih rendah.
Pertumbuhan penduduk kecil.
Terdapat di beberapa negara maju antara lain Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.

3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)
Bentuk piramida penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih rendah dari tingkat kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang tajam menyebabkan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Piramida penduduk ini memiliki umur median (pertengahan) sangat tinggi. Contoh: piramida penduduk negara Jerman, Belgia, dan Swiss.
Ciri-ciri komposisi penduduk konstruktif antara lain sebagai berikut.
Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun) dan usia tua (di atas usia 64 tahun) sangat kecil.
Jumlah penduduk yang tinggi terkonsentrasi pada ke lompok usia dewasa.
Angka kelahiran sangat rendah, demikian juga angka kematian.
Pertumbuhan penduduk sangat rendah mendekati nol, bahkan pertumbuhan penduduk sebagian mencapai tingkat negatif.
Jumlah penduduk cenderung berkurang dari tahun ke tahun.

Negara yang berada pada fase ini, antara lain Swedia, Jerman, dan Belgia.