MATERI
PENELITIAN SEJARAH
Peristiwa masa lampau
(sejarah) meninggalkan jejak dan jejak peristiwa ini menjadi sumber penulisan
sejarah. Dari sumber-sumber sejarah baik yang berupa sumber lisan, tulisan
maupun benda, diteliti secara cermat, dibandingkan,
kemudian diinterpretasikan dan akhirnya disusun menjadi suatu kisah sejarah
yang mudah dipahami dan menarik.
Penelitian atai riset
adalah suatu proses investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun dan
sistematis yang bertujuan menemukan, menafsirkan dan merevisi fakta-fakta
sehingga tercapai pengetahuan yang lebih mendalam mengenai suatu peristiwa,
tingkah laku, teori atau hukum.
Penelitian sejarah
adalah proses mengkaji secara sistematis suatu peristiwa masa lalu dalam rangka
mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang mendalam serta makna dari peristiwa
itu.
Langkah-langkah
penelitian sejarah
Metode penelitian
merupakan pedoman yang digunakan untuk meneliti suatu peristiwa sejarah.
Langkah-langkah tersebut memperlihatkan sebuah kerja ilmiah. Metode itu hanyalah
instrumen atau alat untuk memperoleh hasil penelitian yang bermutu serta dapat
diakui dan dipercaya masyarakat.
Langkah-langkah ini
pada dasarnya diarahkan untuk menjawab secara tuntas dan menyeluruh pertanyaan
5W + 1H, yaitu apa (what), Kapan (when), di mana (where), siapa (who), mengapa
(why) dan bagaimana (how), yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
§ Apa
(peristiwa apa) yang terjadi ?
§ Kapan
terjadinya (peristiwa itu) ?
§ Di mana
terjadinya (peristiwa itu)?
§ Siapa-siapa
saja yang terlibat dalam peristiwa itu dan apa hubungan antarpelaku?
§ Mengapa
peristiwa itu terjadi? Apa latar belakangnya? Apa saja faktor-faktor pemicunya?
§ Bagaimana
proses terjadinya peristiwa itu?
§ Apa dampak
peristiwa itu terhadap kehidupan manusia waktu itu?
Menurut Kuntowijoyo (2000) , ada lima
tahap dalam penelitian sejarah, yaitu :
1. Pemilihan topik
Pemilihan
topik atau judul hendaknya memenuhi hal-hal berikut.
Ø Unik,
artinya topik yang dipilih mengundang rasa ingin tahu dan ketertarikan pembaca
untuk membacanya.
Ø Bernilai,
artinya permasalahan yang diteliti memiliki arti penting bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan pada akhirnya berguna bagi masyarakat.
Ø Kesatuan,
artinya unsur-unsur yang dijadikan bahan penelitian mempunyai satu kesatuan
ide.
Ø Orisinal,
artinya topik yang dipilih merupakan sebuah upaya untuk melakukan sebuah
pembuktian baru atas peristiwa yang sama.
Ø Praktis,
artinya data yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuan atau sumber daya yang
dimiliki peneliti.
2. Heuristik (pengumpulan sumber atau
data )
Mengumpulkan
data sebanyak-banyaknya terkait topik yang sudah dipilih itu. Data adalah
kumpulan fakta atau informasi yang menjadi dasar bagi analisis dan interpretasi
peneliti.
Heuristik
meliputi tiga hal pokok berikut :
Corroboration,
yaitu membanding-bandingkan dokumen-dokumen yang ada untuk menentukan apakah
dokumen-dokumen itu memberikan informasi sama; langkah itu juga sering
digunakan untuk menguji keabsahan atau keaslian data dalam tahap verifikasi
data.
Sourcing,
yaitu mengidentifikasi penulis, tanggal, serta tempat dibuatnya dokumen.
Contextualization,
yaitu mengidentifikasi waktu dan tempat terjadinya peristiwa.
Berdasarkan
sumbernya data dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
v Data primer,
yaitu berupa wawancara langsung sumber pertama(pelaku atau saksi sejarah),
dokumen asli, laporan atau catatan, foto, relikui/benda peninggalan, dan
artefak.
v Data sekunder,
yaitu informasi yang diperoleh dari buku, teks, koran, majalah, ensiklopedia,
tinjauan peneliti, dan referensi-referensi lain.
3. Verifikasi (kritik sejarah)
Menguji
keaslian dan keabsahan data. Pengujian dilakukan dengan membanding-bandingkan
semua data demi mendapatkan data yang paling mendekati kebenaran. Data yang
telah diuji melalui proses verifikasi disebut fakta sejarah.
Kritik
atau verifikasi ada dua macam, yakni :
o
Kritik eksternal adalah kritik atau
verifikasi terhadap kebsahan (keakuratan) dan keaslian sumber data.
o
Kritik internal adalah kritik atau
verifikasi terhadap kredibilitas atau keterpercayaan data.
4. Interpretasi (penafsiaran berupa
analisis dan sintesis)
Peneliti
melihat keterkaitan di antara informasi-informasi yang telah dikumpulkan
disebut juga interpretasi sintesis, melihat hubungan sebab-akibat disebut
interpretasi analisis, dan menarik benang merah atau membuat kesimpulan sendiri
atas peristiwa itu.
5. Historiografi (Penulisan)
Dalam
tahap historiografi, fakta-fakta yang telah dikumpulkan, dikritik, dan
diinterpretasikan kemudian disajikan dalam bentuk tulisan logis, sistematis,
dan bermakna.
Historiografi
adalah cara penulisan, pemaparan atau penulisan laporan hasil sejarah yang
telah dilakukan. Penulisan laporan hendaknya dapat memberikan gambaran yang
jelas mengenai proses penelitian dari fase awal hingga akhir (penariakn
kesimpulan).
SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN
SEJARAH
-
Halaman
judul,
-
Kata
pengantar,
-
Daftar
isi,
-
Daftar
tabel atau gambar (kalau ada)
-
BAB
1 Pendahuluan
·
Latar
belakang
·
Kronologi
peristiwa
-
BAB
2 Pembahasan (Hasil penelitian)
·
Analisis
sebab-akibat
-
BAB
3 Penutup
·
Kesimpulan
penelitian
-
Daftar
pustaka
-
lampiran
sumber
:
Hapsari
Ratna & Adil.M. (2013) Sejarah
Indonesia Untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Jakarta: Erlangga
Ari
Listiyani Dwi (2009) Sejarah Untuk SMA/MA
Kelas X.Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar