ANTROPOSFER
Antroposfer berasal
dari bahasa Yunani, yakni dari kata antrophose (manusia) dan spherelsphaira
(lapisan) yang berarti lapisan yang ditempati manusia. Dapat disimpulkan bahwa
antroposfer adalah bagiam dari bumi yang berhubungan dengan kehidupan manusia. Aspek
yang dikajinya menliputi kelahiran (fertilitas, kematian (mortalitas) dan
perpindahan (migrasi).
A. Penduduk
Penduduk
orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat (kampung, negara, dan pulau)
yang tercatat sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku ditempat
tersebut.
Berdasarkan
tempat lahir dan lama tinggal penduduk suatu daerah dapat dibedakan menjadi
empat golongan yaitu :
1. Penduduk
asli adalah orang yang menetap sejak lahir,
2. Penduduk
pendatang adalah orang yang menetap, tetapi lahir berasal dari tempat lain.
3. Penduduk
sementara adalah orang yang menetap sementara waktu dan kemungkinan akan pindah
ke tempat lain, karena alasan pekerjaan, sekolan dll.
4. Penduduk
Tamu adalah orang yang berkunjung ke tempat tinggal yang baru dalm rentang
waktu beberapa hari dan akan kembali ke tempat asalnya.
B. Komposisi Penduduk
Komposisi
adalah susunan atau tata susun. Jadi yang dimaksud Komposisi penduduk adalah
susunan atau tata susun penduduk suatu negara atau suatu wilayah. Dapat
diartikan juga struktur penduduk yang didasarkan atas atribut tertentu.
Atribut-atribut
dalam komposisi penduduk yaitu :
a) Atribut
geografis biasanya didasarkan pada pengelompokan karakteristik lokasi (penduduk
desa dan Kota), Kepadatan (padat dan jarang), teknologi ( maju dan berkembang),
dan Mata pencaharian (industri dan agraris).
b) Antribut
biologis biasanya didasarkan pada usia (anak-anak, dewasa, dan lansia) dan
jenis kelamin ( laki-laki dan perempuan).
c) Antribut
sosial biasanya didasarkan pada identitas sosial, seperti warga negara (WNI dan
WNA), perkawinan (Kawin dan belum kawin), pendidikan ( belum sekolah, tidak
sekolah, SD, SMP, SMA dan PT), dan jenis mata pencaharian(pekerjaan).
C. komposisi penduduk berdasarkan umur
dan jenis kelamin.
Komposisi penduduk
menurut umur dan jenis kelamin bersifat universal, karena umur dan jenis
kelamin selalu menjadi dasar dalam pengelompokan penduduk dan mempunyai perana
yang penting dalam kehidupan masyarakat antara lain menentukan kedudukan atau
status dalam masyarakat, menentukan kesempatan dalam memperoleh pekerjaan dll.
Pengelompokan menurut jenis kelamin
jelas laki-laki dan perempuan sedangkan berdasarkan umur, menurut beberapa
sumber dikelompokkan sebagai berikut :
a.
Kelompok usia muda / belum produktif antara 0 – 14 tahun
b.
Kelompok usia dewasa / produktif antara 15 th – 64 tahun
c.
Kelompok usia tua / tidak produktif diatas 65 tahun
Berdasarkan
pengelompokan tersebut dapat diketahui angka ketergantungan atau sering disebut
Dependency Ratio dengan menggunakan Rumus sebagai berikut :
Contoh : Jumlah penduduk
Bantul pada tahun 2006 sebanyak 2 juta jiwa dengan komposisi ; jumlah usia muda
250.000, jumlah usia dewasa 1.700.000 jiwa sedangkan jumlah usia tua sebanyak
50.000 jiwa, hitungka angka ketergantungannya.
Jawab :
Jadi angka ketergantungannya sebanyak 17
artinya setiap 100 penduduk usia dewasa harus menanggung beban kehidupan
sebanyak 17 orang disamping harus menghidupi dirinya sendiri.
Dalam kehidupan nyata apakah mungkin itu
terjadi ?
1.
Menghitung tingkat kelahiran penduduk
Angka kelahiran atau sering disebut
dengan Natalitas diartikan sebagai jumlah kelahiran hidup untuk setiap 1000
penduduk dalam waktu 1 tahun , juga disebut angka kelahiran kasar/ CBR ( Cruth
Birth Rate ), dengan kriteria sebagai berikut :
o
diatas 30 berarti angka kelahirannya
tinggi
o
antara 20 – 30 berarti angka
kelahirannya sedang
o
Dibawah 20 berarti angka kelahirannya
rendah
Faktor-faktor yang menambah jumlah
kelahiran/Pro natalitas
o
Nikah usia muda
o
Pergaulan bebas
o
Derasnya arus informasi
o
Lemahnya iman
o
Kurangnya kesadaran ber-KB
o
Dll
Faktor yang menghambat jumlah kelahiran/
anti natalitas
o
menunda nikah
o
Pantang nikah
o
Penyakit
o
KB
o
dll
2.
Menghitung tingkat kematian penduduk
Angka kematian atau sering disebut
Mortalitas adalah jumlah kematian dalam setiap 1000 penduduk dalam waktu 1
tahun, juga disebut CDR / Cruth DeathRate, dengan kriteria sebagai berikut :
a.
diatas 20 berarti angka kematiannya tinggi
b.
10 – 20 berarti angka kematiannya sedang
c.
Dibawah 10 berarti angka kematiannya rendah
Faktor yang menambah jumlah kematian/pro
mortalitas
a.
Perang
b.
Penyakit
c.
Kriminalitas
d.
Bunuh diri
e.
Bencana alam
f.
Dll
Faktor yang menghambat jumlah kematian
/anti mortalitas
a.
Perdamaian
b.
Kemajuan bidang kesehatan.kedokteran
c.
Imunisasi
d.
Kebersihan
e.
Makanan bergizi
f.
Dll
D.
MENGHITUNG PERTUMBUHAN PENDUDUK SUATU
WILAYAH
a.
Pertumbuhan Penduduk alami
Pertumbuhan Penduduk
alami adalah pertumbuhan penduduk yang hanya memperhatikan aspek kelahiran dan
kematian saja, juga disebut Natural Increase
Pertumbuhan Penduduk L – M
b.
Pertumbuhan Penduduk Total
Penduduk Total adalah pertumbuhan penduduk
dengan memperhatikan aspek kelahiran, kematian, migrasi masuk dan migrasi
keluar.
Pertumbuhan Penduduk Total ( L – M ) + (
I – E )
c.
Proyeksi penduduk
Proyeksi Penduduk
adalah memperkirakan jumlah penduduk pada masa yang akan datang.
Proyeksi Penduduk
Pn = Po(1+r)n
Contoh
: Diketahui jumlah penduduk Klaten pada awal tahun 2006 sebanyak 2 juta jiwa,
pertumbuhan penduduknya 2 %/tahun.
Hitunglah perkiraan jumlah penduduk
Klaten pada tahun 2008.
Jawab
:
Pn=2.000.000(1+2%)2
Pn=2.000.000(1+0,02) 2
Pn=2.000.000(1,02) 2
Pn=2.000.000(1,04 )
Pn=2.080.000
d.
Masalah-masalah kependudukan di Indonesia.
a.
Pertumbuhannya tinggi
b.
Persebarannya tidak merata
c.
Komposisinya sebagian usia muda
d.
Kualitasnya rendah
e.
Usaha mengatasi masalah kependudukan di Indonesia
a.
KB
b.
Transmigrasi
c.
Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan
f.
Menyajikan informasi kependudukan melalui peta tabel dan grafik/diagram
a. Simbol Ordinal / bertingkat
Adalah simbul yang
menunjukkan adanya tingkatan nilai data, seperti kepadatan penduduk ( padat,
sedang dan jarang ), pertumbuhan penduduk dll
b. Simbol Kuantitatif
Adalah si,mbol yamg
menunjukkan data secara kuantitatif dan kualitatif, misal jumlah penduduk
di berbagai kecamatan di Bantul
Simbol ini dapat berupa diagram batang,
lingkaran dll
c. Simbol Pictorial
Adalah simbul yang
menggunakan bentuk sesuai dengan keadaan yang sesungguhya, misal jumlah
penduduk menggunakan simbul bentuk manusia sesuai dengan jumlahnya, dll
g.
Membedakan antara migrasi ekstern dan migrasi intern
Migrasi Intern adalah perpindahan
penduduk antara satu daerah dengan daerah lain dalam satu negara
Misalnya
: transmigrasi, urbanisasi, evakuasi
Migrasi Ekstern adalah perpindahan
penduduk antar negara
Misalnya
: Imigrasi, emigrasi dan
remigrasi
h.
Piramida Penduduk
Bentuk piramida
penduduk berbeda-beda untuk setiap wilayah atau negara. Meskipun bentuknya
berbeda-beda, pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi tiga. Masing-masing
bentuk mencerminkan karakteristik penduduknya. Ketiga bentuk piramida penduduk
itu sebagai berikut.
1. Piramida Penduduk Muda (Expansive)
Suatu wilayah yang
memiliki angka kelahiran yang tinggi dan angka kematian yang rendah sehingga
daerah ini mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat. Piramida ini dicirikan
sebagian besar penduduk masuk dalam kelompok umur muda. Contohnya adalah
negara-negara yang sedang berkembang, misalnya Indonesia, Malaysia, Filipina,
dan India.
Ciri-ciri komposisi penduduk ekspansif
antara lain sebagai berikut.
Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun)
sangat besar, sedangkan usia tua sedikit.
Angka kelahiran jauh lebih tinggi jika
dibandingkan dengan angka kematian.
Pertumbuhan penduduk relatif tinggi.
Sebagian besar terdapat di negara-negara
berkembang, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Republik Rakyat Cina, Mesir,
dan India.
2. Piramida Penduduk Stasioner
Bentuk piramida
penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang hampir sama dengan tingkat
kematian atau bersifat stasioner. Pertumbuhan penduduk cenderung tetap.
Piramida ini menunjukkan jumlah penduduk muda, dewasa, dan tua hampir sama.
Contoh: bentuk piramida penduduk Jepang dan Singapura serta beberapa negara
yang tergolong maju.
Ciri-ciri komposisi penduduk stasioner
antara lain sebagai berikut.
Perbandingan jumlah penduduk pada
kelompok usia muda dan dewasa relatif seimbang.
Tingkat kelahiran umumnya tidak begitu
tinggi, demikian pula dengan angka kematian relatif lebih rendah.
Pertumbuhan penduduk kecil.
Terdapat di beberapa negara maju antara
lain Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.
3. Piramida Penduduk Tua (Constructive)
Bentuk piramida
penduduk ini menggambarkan tingkat kelahiran yang lebih rendah dari tingkat
kematian atau bersifat konstruktif. Penurunan tingkat kelahiran yang tajam
menyebabkan pertumbuhan penduduk mengalami penurunan. Piramida penduduk ini
memiliki umur median (pertengahan) sangat tinggi. Contoh: piramida penduduk
negara Jerman, Belgia, dan Swiss.
Ciri-ciri komposisi penduduk konstruktif
antara lain sebagai berikut.
Jumlah penduduk usia muda (0–19 tahun)
dan usia tua (di atas usia 64 tahun) sangat kecil.
Jumlah penduduk yang tinggi
terkonsentrasi pada ke lompok usia dewasa.
Angka kelahiran sangat rendah, demikian
juga angka kematian.
Pertumbuhan penduduk sangat rendah
mendekati nol, bahkan pertumbuhan penduduk sebagian mencapai tingkat negatif.
Jumlah penduduk cenderung berkurang dari
tahun ke tahun.
Negara yang berada pada fase ini, antara
lain Swedia, Jerman, dan Belgia.