RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : .................................
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : X
MIA-IIS/ 1
Materi : Pengetahuan
Dasar Geografi
Alokasi
Waktu : 12 x 45 menit (4 pertemuan)
A.
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi Dasar dan
Indikator
Kompetensi Dasar
|
Indikator Pencampaian Kompetensi
|
3.1. Memahami
pengetahuan dasar geografi dan terapannya dalam kehidupan sehari-hari
|
-
Mengindentifikasi ruang lingkup geografi
-
Membedakan objek studi formal dan material
-
Membedakan aspek fisik dan non fisik geografi
-
Mencontohkan konsep-konsep geografi dalam kehidupan
sehari-hari
-
Merinci prinsip-prinsip geografi dalam kajian geosfer
-
Merinci pendekatan geografi dalam kajian geosfer
|
4.1. Menyajikan contoh
penerapan pengetahuan dasar geografi dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk
tulisan.
|
Membuat artikel tentang pengetahuan dasar geografi yang berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari di daerah masing-masing
|
C.
Materi
Pengetahuan Dasar Geografi
-
Ruang Lingkup Geografi
-
Objek Studi dan Aspek Geografi
-
Konsep Geografi
-
Prinsip Geografi
-
Pendekatan Geografi
D.
Kegiatan
Pembelajaran
Pertemuan I : Indikator Pencapaian Kompetensi
|
||
-
Mengindentifikasi ruang lingkup geografi
-
Membedakan objek studi formal dan material
-
Membedakan aspek fisik dan non fisik geograf
|
||
Tahapan
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Pendahuluan
|
-
Melakukan 5S (Senyum, Salam, Sapa,
Sopan dan Santun)
-
Apersepsi melalui kilas balik materi
IPS/Geografi di SMP/MTs
-
Memperkenalkan diri dan membuat
kontrak belajar bersama
-
Memberikan motivasi mengenai materi
yang akan diajarkan, apa manfaatnya, serta menyampaikan SKL, 8
|
25’
|
Kegiatan Inti
Sintaks Model Pembelajaran Generatif
|
Pendahuluan/Ekplorasi
-
Melakukan ekplorasi terhadap pengetahuan, ide, atau
konsepsi awal yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari atau diperoleh dari
pembelajaran pada tingkatan kelas sebelumnya tentang geografi
-
Mengamati video/peta/gambar-gambar yang disajikan pada slide
proyektor di kelas
-
Memahami lembar kegiatan (LK 1 ) tentang ruang lingkup
geografi, objek studi dan aspek geografi
Pemfokusan
-
Menyelesaikan tugas yang diberikan dalam
pembelajaran untuk merangsang/menguji jawaban dengan caranya
sendiri tentang ruang lingkup geografi, objek studi geografi dan aspek geografi
|
100’
|
Penutup
|
-
Bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dibahas
-
Memberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi
yang kurang dipahami
-
Melakukan tes tanya jawab langsung terhadap materi yang
dibahas
-
Refleksi kegiatan pembelajaran
|
10’
|
Pertemuan II : Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
||
-
Mencontohkan konsep-konsep geografi dalam kehidupan sehari-hari
-
Merinci prinsip-prinsip geografi dalam kajian geosfer
-
Merinci pendekatan geografi dalam kajian geosfer
|
||
Tahapan
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Pendahuluan
|
-
Melakukan 5S (Senyum, Salam, Sapa,
Sopan dan Santun)
-
Berapersepsi kemudian mengindentifikasi
tingkat kehadiran dan kabar peserta didik.
-
Memberikan motivasi mengenai manfaat
mempelajari materi yang di kaji
-
Melakukan ice breaker untuk memulai pembelajaran
|
15’
|
Kegiatan Inti
Sintaks Model Pembelajaran Generatif
|
Tantangan/Pengenalan Konsep
-
Membentuk kelompok 4-5 siswa/perkelompok dengan metode
menghitung kelipatan sesuai jumlah siswa yang hadir di kelas secara berurutan
-
Mengelompokan diri sesuai angka yang disebutkan dan
diberikan nomor kelompok di meja yang sudah disediakan
-
Mengamati konsep, prinsip dan pendekatan geografi pada
slide proyektor
-
Menyelesaikan LK 2, 3 dan 4 yang disediakan secara
berkelompok tentang konsep dasar geografi, prinsip geografi dan pendekatan
geografi dengna mencari sumber dari buku dan internet memanfaatkan HP Android
-
Mempresentasikan hasil diskusi kelompol sesuai LK 2, 3 dan 4 untuk proses
tukar pengalaman sesuai nomor udian kelompok yang ditentukan
-
Melakukan diskusi bersama tentang konsep dasar geografi,
prinsip geogafi dan pendekatan geografi
-
Menyimpulkan materi konsep dasar geografi, prinsip
geogafi dan pendekatan geografi secara bersama-sama
|
100’
|
Penutup
|
-
Menjawab secara bersama-sama 5 soal pilihan ganda melalui
slide dari soal UN/SNMPTN/SBMPTN sebagai tugas struktur tentang ruang
lingkup, objek, aspek, konsep, prinsip, pendekatan geografi
-
Memahami catatan untuk pertemuan
selanjutnya seperti membawa laptop, modem dan lain-lain untuk menyusun
artikel terkait dengan geografi dan terlebih dahulu memahami objek sekitar
lingkungan sebagai bahan pertemuan selanjutnya sesuai kelompok yang ada
-
Merefleksi kegiatan pembelajaran
|
20’
|
Pertemuan III : Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
||
-
Membuat artikel tentang pengetahuan dasar geografi yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari di daerah masing-masing
|
||
Tahapan
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Pendahuluan
|
-
Melakukan 5S (Senyum, Salam, Sapa,
Sopan dan Santun)
-
Berapersepsi kemudian
mengindentifikasi tingkat kehadiran dan kabar peserta didik.
-
Memberikan motivasi untuk
mempelajari materi yang akan dilakukan
-
Melakukan ice breaker untuk memulai pembelajaran
|
15’
|
Kegiatan Inti
Sintaks Model Pembelajaran Generatif
|
Penerapan Konsep
-
Mengelompokan diri sesuai pembentukan kelompok pada
pertemuan sebelumnya
-
Memahami video/peta/gambar tentang hubungan objek-objek
yang ada dipermukaan bumi melalui slide proyektor sebagai review untuk
menyelesaikan artikel
-
Memahami contoh artikel tentang hubungan pengetahuan
dasar geografi melalui slide proyektor
-
Menulis artikel artikel dan menyusun di power point tentang
pengetahuan dasar geografi yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari di
daerah masing-masing
-
Mempresentasikan hasil tulisan dalam bentuk power point
setiap kelompok tentang pengetahuan dasar geografi
-
Menyimpulkan hasil diskusi bersama-sama tentang pengetahuan
dasar geografi
|
100’
|
Penutup
|
-
Memberikan 5 soal studi kasus sebagai tugas struktur secara
mandiri tentang ruang lingkup, objek, aspek, konsep, prinsip, pendekatan geografi
-
Merefleksi kegiatan pembelajaran
|
20’
|
Pertemuan IV: Indikator
Pencapaian Kompetensi
|
||
-
Mengindentifikasi ruang lingkup geografi
-
Membedakan objek studi formal dan material
-
Membedakan aspek fisik dan non fisik geograf
-
Mencontohkan konsep-konsep geografi dalam kehidupan
sehari-hari
-
Merinci prinsip-prinsip geografi dalam kajian geosfer
-
Merinci pendekatan geografi dalam kajian geosfer
-
Membuat artikel tentang pengetahuan dasar geografi yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-hari di daerah masing-masing
|
||
Tahapan
|
Kegiatan
|
Waktu
|
Pendahuluan
|
-
Melakukan 5S (Senyum, Salam, Sapa,
Sopan dan Santun)
-
Berapersepsi kemudian
mengindentifikasi tingkat kehadiran dan kabar peserta didik.
-
Memberikan motivasi untuk
mempelajari materi terakhir yang akan dilakukan
-
Melakukan ice breaker tepuk tangan bersama untuk memulai pembelajaran
|
15’
|
Kegiatan Inti
Sintaks Model Pembelajaran Generatif
|
Penerapan Konsep
-
Menindak lajuti kegiatan tugas struktur yang diberikan dengan
memecahkan masalah yang berkaitan dengan hal-hal praktis dalam kehidupan
sehari-hari yang diberikan secara sederhana
-
Melakukan pembahasan soal studi kasus yang
diberikan sebagai tugas struktur pada pertemuan sebelumnya sesuai kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan sesuai dengan penerapan pengetahuan dasar
geografi
|
45’
|
Penutup
|
-
Menyimpulkan bersama-sama tentang materi pengetahuan
dasar geografi
-
Melakukan Penilaian Harian (PH) I: Pengetahuan Dasar
Geografi
-
Pembahasan jawaban PH secara bersama-sama
-
Merefleksi dan umpan balik kegiatan pembelajaran secara
keseluruhan dari I (satu) sampai pertemuan IV (empat)
|
75’
|
E. Teknik Penilaian
Nilai Individu
No
|
Nama Siswa
|
Penilaian
Individu
|
Penilaian Kelompok
|
Penilaian Harian (PH)
|
Nilai
|
Penilaian Keterampian
|
Nilai
|
Penilaian
Akhir Semester
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
Total
|
1
|
2
|
3
|
Total
|
3.1
|
3.2
|
3.3
|
3.4
|
4.1
|
4.2
|
4.3
|
4.4
|
|||||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
dst
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai Kelompok
Kelompok
|
LK 1 (0-25)
|
LK 2 (0-25)
|
LK 3 (0-25)
|
LK 4 (0-25)
|
Total Nilai
|
I
|
|
|
|
|
|
1.
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
II
|
|
|
|
|
|
1.
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
dst
|
|
|
|
|
|
Rubrik
Penilaian Diskusi
Aspek
|
Nilai
0 – 10
|
A. Isi Materi
|
|
· Ketikan dan tulisan menarik dan mudah dimengerti serta sistematis
|
|
· Hasil diskusi menggambarkan pengetahuan dasar geografi
|
|
· Terlihat perbedaan yang jelas antar ruang lingkup, objek studi, aspek, konsep, prinsip,
pendekatan geografi
|
|
B.
Kerjasama Kelompok
|
|
· Semua anggota kelompok berpartisipasi aktif dalam diskusi
|
|
· Semua anggota kelompok mengerti dan memahami mengenai materi yang di
diskusikan
|
|
· Keaktifan menanggapi, bertanya dan menjawab pertanyaan dari kelompok lain
|
|
C.
Presentasi
|
|
· Berdiri tegap menghadap dan dapat menjaga kontak mata dengan audien
|
|
· Dapat menyampaikan materi dengan suara yang baik, bahasa yang santun dan
sistematis
|
|
· Menyampaikan materi dengan intonasi dan bahasa tubuh yang menyakinkan
audien
|
|
· Memberikan tanggapan/jawaban yang benar dan sesuai pemecahan masalah
|
|
Jumlah
|
|
F. Media/Alat, Bahan, dan
Sumber Belajar
Media/Alat
|
Gambar, Video, LCD, Proyektor
|
Bahan
|
Lembar Kerja
(Lampiran)
|
Sumber Belajar
|
Geografi Kelas X
|
Mengetahui, Medan,
Juli 2016
Kepala
........................ Guru
Mata Pelajaran
.................................. ...............................
................................ .......................................
Lampiran Media
·
Video
No
|
Materi
|
Tautan
|
1
|
Ruang Lingkup, Objek Studi dan Aspek Geografi
|
-
https://www.youtube.com/watch?v=CCG8DjUzmZQ
-
https://www.youtube.com/watch?v=USZId2l6glA
-
https://www.youtube.com/watch?v=6F5oZLpF5EI
-
https://www.youtube.com/watch?v=iMIUCHMV2X8
|
2
|
Konsep Geografi
|
-
https://www.youtube.com/watch?v=4Fwcz2pDkWA
-
https://www.youtube.com/watch?v=f7KPl3Wf85M
-
https://www.youtube.com/watch?v=mXgCHMrW6d8
-
https://www.youtube.com/watch?v=SEn3QmaY4G4
|
3
|
Prinsip Geografi
|
-
https://www.youtube.com/watch?v=ZxnP4-wXkwM
-
https://www.youtube.com/watch?v=OKpn2Bzb0l4
|
4
|
Pendekatan Geografi
|
-
https://www.youtube.com/watch?v=_g9yjn-PfHo
-
https://www.youtube.com/watch?v=PG-hur8LlJM
|
·
Gambar
Sumber: www.google.com
Lembar Kerja 3.1.1: Ruang Lingkup, Objek Studi, Dan Aspek
Geografi
Nama
Kelompok :
Ketua
Kelompok :
Anggota :
NO
|
MATERI
|
URAIAN
|
|
1
|
Pengertian Geografi
Menurut Hasil Seminar IGI Tahun 1988 di Semarang
|
|
|
2
|
Ahli Geografi
|
|
|
|
MATERI
|
URAIAN
|
CONTOH
|
3
|
Objek Studi Geografi
|
||
-
Material
|
|
|
|
-
Formal
|
|
|
|
4
|
5Aspek Geografi
|
||
-
Fisik
|
|
|
|
-
Non Fisik
(sosial)
|
|
|
|
-
Teknik
|
|
|
|
5
|
CONTOH HUBUNGAN
ASPEK FISIK DAN FISIK
|
||
1.
|
|||
2.
|
|||
CONTOH HUBUNGAN
ASPEK FISIK DAN SOSIAL
|
|||
1.
|
|||
2.
|
|||
CONTOH HUBUNGAN
ASPEK FISIK DAN TEKNIK
|
|||
1.
|
|||
2.
|
|||
CONTOH HUBUNGAN
ASPEK SOSIAL DAN TEKNIK
|
|||
1.
|
|||
2.
|
Lembar Kerja 3.1.2. Konsep dasar geografi
Nama
Kelompok :
Ketua
Kelompok :
Anggota :
No
|
Konsep Dasar Geografi
|
Uraian
|
Contoh
|
1
|
Jarak
|
|
|
2
|
Keterjangkauan
|
|
|
3
|
Pola
|
|
|
4
|
Morfologi
|
|
|
5
|
Aglomerasi
|
|
|
6
|
Nilai Kegunaan
|
|
|
7
|
Lokasi
|
|
|
8
|
Diferensiasi Area
|
|
|
9
|
Interaksi
|
|
|
10
|
Keterkaitan ruang
|
|
|
Lembar Kerja 3.1.3: Prinsip Geografi
Nama
Kelompok :
Ketua
Kelompok :
Anggota :
No
|
Prinsip Geografi
|
Uraian
|
Contoh Penerapan
|
1
|
Lingkungan
|
|
1
|
2
|
|||
2
|
Keruangan
|
|
1
|
2
|
|||
3
|
Komplek Wilayah
|
|
1
|
2
|
Lembar Kerja 3.1.4: Pendekatan Geografi
Nama
Kelompok :
Ketua
Kelompok :
Anggota :
No
|
Prinsip Geografi
|
Uraian
|
Contoh Penerapan
|
1
|
Deskripsi
|
|
1
|
2
|
|||
2
|
Interelasi
|
|
1
|
2
|
|||
3
|
Persebaran
(Distribusi)
|
|
1
|
2
|
|||
4
|
Korologi
|
|
1
|
2
|
Lampiran: Studi Kasus
Perhatikan gambar di bawah
ini
Wisatawan
Asing melakukan penyeberangan menggunakan sampan yang dikaitkan tali untuk
mencapai ke seberang sungai. Sungai yang dilalui merupakan bagian hulu Sungai
Wampu Kabupaten Langkat sebagai bagian kawasan Taman Nasional Gunung Lauser
(TNGL). Wisatawan asing melakukan penyeberangan untuk melihat penangkaran orang
utan.
1. Berdasarkan
kegiatan di atas, objek studi dan aspek geografi apa saja dari gambar tersebut
2. Pada gambar
tersebut, maka contoh-contoh dari konsep dasar geografi ?
3. Merinci kajian fenomena
tersebut, maka pendekatan geografi yang diterapkan yaitu
4. Berikan rincian,
prinsip geografi yang diterapkan untuk memahami gambar tersebut
Lampiran Soal Pilihan Ganda
NO
|
SOAL
|
1
|
Perhatikan pernyataan berikut:
1) tanah subur;
2) natalitas;
3) danau;
4) migrasi;
5) mortalitas;
6) angin.
Dari pernyataan tersebut
yang menunjukan ruang lingkup fisik adalah ....
a.
(1),
(2) dan (3) d.
(3), (5) dan (6)
b.
(2),
(4) dan (5) e.
(4), (5) dan (6)
c.
(1), (3) dan (6)
|
2
|
Pada kenyataannya studi geografi
tenteng geosfer tidak terlepas dari unsur wilayah (region). Oleh karena itu
region merupakan....
a.
Fungsional
geografi d. Regional geografi
b.
Formal geografi e. Kajian geografi
c.
Material
geografi
|
3
|
Sepanjang sungai Deli banyak pemukiman
kumuh yang berbentuk memanjang mengikuti garis pantai.
Fenomena ini berkaitan dengan konsep
....
a.
Pola d. Interaksi
b.
Keterjangkauan e. Morfologi
c.
Keterkaitan
ruang
|
4
|
Aktivitas pertanian sangat bergantung
pada berbagai faktor yaitu fisis seperti iklim, tanah, dan ketinggian; faktor
sosial seperti latar belakang budaya dan perkembangan teknologi; faktor
ekonomi seperti kepemilikan modal; dan faktor politik seperti kebijakan
pemerintah suatu daerah. Dalam kajian geografi, penjelasan tersebut
menggunakan prinsip....
a.
Korologi d. Kronologi
b.
Deskripsi e. Distribusi
c.
Interaksi
|
5
|
Pemukiman di sekitar Daerah Aliran
Sungai (DAS) Begawan Solo sering mengalami banjir, sehingga masyarakat
membuat tanggul penahan banjir dan pada waktu banjir terjadi sering sekali
pemukiman ditinggalkan penghuninya. Pendekatan geografi untuk mempelajari
peristiwa tersebut adalah ....
a.
Lingkungan d. Komplek wilayah
b.
Persebaran e. Interelasi
c.
Keruangan
|
Lampiran Artikel
PERAN ESEG
(ENVIRONMENTAL, SOCIAL AND ECONOMIC GEOGRAPHY) DALAM
MENGEKOEFISIENSI LAHAN BUAH DAN SAYURAN UNGGULAN DI KABUPATEN KARO SESUAI PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Oleh
Dini
Damarpertiwi Dermawan dan Ananda Putri Syifa
Letak geografis Kabupaten Karo
berada diantara 2º50’–3º19’ LU dan
97º55’–98º38’ BT dengan luas 2.127,25 Km2 atau 2,97% dari luas
Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit Barisan dan
sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi. Daerah ini berada pada
ketinggian 280–1.420 meter dpl dengan curah hujan tertinggi pada bulan Nopember
sebesar 268 mm dan terendah pada bulan Januari sebesar 64 mm. Suhu udara
berkisar antara 18,8 ºC - 19,8ºC dengan kelembaban udara rata-rata setinggi
84,66 persen (BPS Kab. Tanah Karo, 2000). Keberadaan Gunung Sinabung (2.460 meter dpl) dan Gunung Sibayak (2.212
meter dpl) sebagai gunung tertinggi Sumatera Utara. Gunung Sibayak sampai saat
ini belum mengalami erupsi dan berbeda dengan Gunung Sinabung mulai aktif
kembali dan bererupsi tahun 2010 semenjak tahun 1600an. Kemudian bererupsi
kembali pada bulan september 2013-2014 (http://www.karokab.go.id/in/)
Abu vulkanik letusan Gunung Sinabung menyelimuti pemukiman
masyarakat di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara. Letusan gunung yang
disertai dengan gempa itu membuat masyarakat dilanda kepanikan. Akibat letusan
gunung berapi, beberapa material yang keluar dari kepundan gunung tersebut
antara lain adalah awan panas, material pijar, hujan abu, kemungkinan gas
beracun yang terlempar ke atmosfer. Semua material tersebut memiliki dampak
yang berbeda – beda terhadap lingkungan hidup, terdapat dampak negatif dan
dampak positif (BPTP Sumatera Utara, 2014).
Bagi Sumatera Utara untuk kebutuhan pasokan buah dan
sayurnya berasal dari Kabupaten Karo menjadi terganggu bahkan untuk daerah
sekitarnya. Buah dan sayuran yang dihasilkan dari lahan-lahan subur di daerah
tersebut antara lain bawang merah, bunga kubis, wortel, sawi, tomat, cabai,
kopi, dan lain-lain. Selain itu juga terdapat buah dan sayur unggulan yang
memiliki nilai harga tinggi seperti jeruk, markisa, kol/kubis, kentang dan
sebagainya bahkan pasokannya kebutuhan sampai ke luar Sumatera Utara
(http://distan.sumutprov.go.id/).
Kondisi
Kabupaten Karo mengalami perbedaan setelah erupsi Gunung Sinabung dan perubahan
lahan-lahan lainnya menjadi tempat-tempat wisata atau villa-villa mewah.
Perubahan lahan yang berubah menjadi pemukiman ataupun perkebunan besar sudah
ada di Kabupaten Karo. Padahal sesuai dengan UU RI Nomor 41 Tahun 2009 tentang
Perlindungan Pertanian Pangan Berkelanjutan sudah mengatur hal tersebut.
Begitu
juga masyarakat yang mengungsi pun banyak pindah ke daerah lain yang selama ini
mengelola lahannya untuk buah dan sayur unggulan. Dengan demkian, hasil
pertanian buah dan sayur yang berasal dari Kabupaten Karo untuk kebutuhan
Sumatera Utara dan sekitarnya sangat menurun karena lahan utama yang subur
berada disekitar kaki Gunung Sinabung. Selain itu juga masyarakat juga masih
mengalami trauma melakukan kegiatan-kegiatan di bidang pertanian karena lahan
pertaniannya rusak bahkan tempat tinggal dan modal yang dimiliki tidak ada
lagi.
Buah
dan sayur impor masuk ke pasar Indonesia dan Sumatera Utara sehingga masyarakat
mulai beralih pada buah dan sayur negara lain. Masyarakat memilih buah dan
sayur impor karena faktor harga yang lebih murah. Kondisi ini berpengaruh
secara tidak langsung pada pendapatan petani buah dan sayur yang terus menurun.
Pengaruh yang begitu besar akibat erupsi Gunung Sinabung bagi masyarakat dan
lahan yang ada, dibutuhkan kerja keras untuk mengubahnya sehingga potensi yang
ada dapat dipertahankan. Masyarakat banyak kehilangan mata pencahariannya
sebagai petani karena lahannya rusak, juga lahan-lahan yang selama ini
dijadikan buah dan sayur unggulan sudah tidak ada lagi. Membangun kembali dan bangkit
dari keterpurukan suatu keharusan bagi masyarakat agar Kabupaten Karo dapat
berdaya saing dengan daerah lain sesuai dengan pembangunan berkelanjutan.
Untuk
melakukan itu, peran Enviromental,
Social, and Economic Geography (ESEG) untuk mengekoefisiensi lahan buah dan
sayur unggulan di Kabupaten Karo sesuai Pembangunan Berkelanjutan sehingga
masyarakat dapat mengatasi masalah dalam perubahan lingkungan, pemenuhan
kebutuhan sehari-hari dan menciptakan masyarakat yang lebih baik. Upaya
tersebut dapat dilakukan yaitu:
1. Memetakan Lahan
Melakukan pemetaan lahan potensial buah dan sayur unggulan di Kabupaten
Karo menjadi landasan untuk menganalisis dalam mengelola potensi sumberdaya
secara ekoefiensi. Pemetaan dapat dilakukan melalui pengumpulan data-data di lapangan,
peta, foto udara dan citra satelit. Analisis pemetaan akan memberikan
perencanaan selanjutnya yang lebih baik (Sucipto,
2013). Memetakan juga pasar buah
dan sayur unggulan di tingkat lokal dan internasional memberikan manfaat bagi
daerah untuk mengetahui keunggulan dalam meningkatkan kualitas buah dan sayur
unggulan yang dihasilkan di Kabupaten Karo.
2. Pengelolaan Secara Organik
Mengelola lahan buah dan sayur unggulan secara organik akan menjadikan
lahan terjaga kesuburan, pH, suhu, kandungan air dan organisme yang ada di
dalam lahan tersebut (Afandie, 2002). Begitu pula hama akan sulit
berkembang di lahan potensial berbasis organik ini dan sangat berbeda dengan
sistem pengolahan yang bersifat kimiawi. Selain itu biaya yang dikeluarkan juga
lebih sedikit dan hasil buah dan sayurnya lebih tingg/mahal harganya.
Keunggulan uah dan sayur unggulan yang dihasilkan lebih berkualitas karena
dapat bertahan lama serta memberikan pengaruh kesehatan yang lebih baik
dibandingkan pengolahan dengan zat kimia. Inilah peran dari ESEG pada Enviromental Geography nya.
3. Budaya Berekoefisiensi
Mengubah kebiasaan masyarakat yang selama ini pengelolaan lahan buah dan
sayur unggulan dari kimiawi menjadi organik sangatlah sulit. Pembimbingan
kepada masyarakat pentingnya mengola lahan untuk memenuhi kebutuhan tidak saja
pada kepentingan ekonomi, namun menjaga lingkungan hidup sangat penting sesuai
prinsip ekoefisiensi. Membudayakan berekoefisiensi pada masyarakat berlandaskan
ekologi, sosial dan ekonomi akan menjadikan kehidupan masyarakat di Kabupaten
Karo ramah terhadap lingkungannya. Perubahan perilaku di masyarakat untuk
menjaga lingkungan secara bersama-sama serta untuk kepentingan bersama oleh
masyarakat menyongsong pembangunan berkelanjutan. Social geography inilah sangat penting karena nilai-nilai perubahan
perilaku sebagai bagian dari ESEG dalam membangun budaya di masyarakat untuk
lebih berekoefisiensi.
4. Promosi dan Kerjasama
Economic geography memiliki peran terutama
dalam meningkatkan promosi dan kerjasama ke semua pihak termasuk keluar negeri
untuk pasar ekspor semakin terbuka sehingga berpengaruh pada peningkatkan
pendapatan masyarakat. Promosi untuk memasarkan buah dan sayur unggulan sangatlah
penting yang harus didukung keunggulan buah dan sayur tersebut. Pemerintah
mempunyai fungsi sebagai pihak promosi kepihak luar. Sedangkan petani, pemodal,
penyalur, penyedia pupuk organik akan menambah pendapatan keuntungan secara
bersama-sama pula.
5. Program Sertifikasi
Selain pengolahan lahan buah dan sayur secara organik, maka usaha
lainnya yaitu dapat dilakukan melalui sertifikasi. Buah dan sayur unggulan
seperti cabai, tomat, jeruk dan markisa dan lain-lain akan mampu bersaing
secara kualitas dan harga dengan buah dan sayur impor lainnya. Keraguan tehadap
kualitas buah dan sayur selama ini akan terjawab dengan peningkatan kualitasnya
yang tersertifikasi sebagai buah dan sayuran unggulan yang berasal dari
Kabupaten Karo dan bersaing di luar negeri.
Erupsi Gunung Sinabung di
Kabupaten Karo membawa pengaruh di bidang pertanian khusunya lingkungan fisik
lahan dan buah dan sayur yang rusak karena ketebalan abu vulkanik yang
menutupinya serta material erupsi lainnya. Kekurangan modal yang dimiliki petani
dan rasa trauma masyarakat memberikan pengaruh terhadap hasil panen buah dan
sayur yang selama ini menjadi unggulan daerah ini. Semakin banyaknya buah dan
sayur impor yang beredar, mempengaruhi secara tidak langsung terhadap tingkat
pendapatan petani.
Meningkatkan hasil panen buah dan sayur unggulan dengan memanfaatkan
lahan yang subur di Kabupaten Karo Propinsi Sumatera Utara dengan berbagai
upaya yang dilakukan petani dan pemerintah daerah. Peran ESEG (Enviromental, Social and Economic Geography)
dalam mengekoefisiensi lahan buah dan sayur unggulan di Kabupaten Karo dapat
diwujudkan sesuai pembangunan berkelanjutan. ESEG dalam pelaksanaannya
melakukan pemetaan lahan, pengolahan secara organik, budaya berekoefisiensi,
promosi-kerjasama, program sertifikasi membawa pengaruh pada perubahan kondisi
lingkungan lahan akan menjadi lebih baik, masyarakat yang berekoefisiensi,
pendapatan perekonomian meningkat. Buah dan sayur unggulan mampu bersaing
terutama pasar daerah sekitarnya seperti di Kota Medan bahkan pasar untuk
ekspor ke luar negeri.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Sitanala dan Ernan Rustiadi. 2008. Penyelamatan Tanah, Air dan Lingkungan.
Bogor: Crestpent Press.
Afandie
R, Nasih W.Y. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah.
Yogyakarta. Kanisius.
BPTP Sumatera Utara, 2014. Rekomendasi Kebijakan Mitigasi Dampak Erupsi
Gunung Sinabung Terhadap.
Karmila Br Ginting, 2013. Potensi Pengembangan
Wilayah Kabupaten Karo Pada Sektor Pertanian. Medan. Program Studi Kehutanan
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Skripsi.
Mulyani,
Mul, S. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Jakarta: Rineka Cipta.
Susilo Astuti Handayani. 2013. Optimalisasi
Pengelolaan Lahan untuk Sayuran Unggulan Nasional. http://tabloidsinartani.com/content/read/
optimalisasi -pengelolaan-lahan-untuk-sayuran-unggulan-nasional/. Tabloid.
diakses pada 29 Nopember 2014 Jam 14.22 WIB
Undang-undang Nomor
32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Pelestarian Lingkungan Hidup.
http://www.agrina-online.com/show_article.php?rid=7&aid=1209
Selasa, 09 Desember 2014
http://distan.sumutprov.go.id/?p=170
Selasa, 09 Desember 2014 Pukul 13.24 WIB
http://www.medanbisnisdaily.com/news/arsip/read/2012/05/08/79550/enam-komoditas-
buah-dan-sayur-sumut-disertifikasi/#.VIaScWfAa8A
Selasa, 09 Desember 2014 Pukul 13.37 WIB
http://pertanian.trunojoyo.ac.id/wp-content/uploads/2013/02/9.-Agrovigor-Sept-2010-Vol-3-No-2-Pemetaan-Potensi-Pertanian-Sucipto-.pdf
http://www.karokab.go.id/in/index.php/gambaran-umum diakses pada Jum’at, 28 Nopember 2014
Jam 16.08 WIB
http://ekasapta766hi.blogspot.com/2013/01/potensi-kabupaten-tanah-karo-di-sektor.html diakses pada 29 Nopember 2014 Jam 13.17
WIB
http://jurnalorganik.blogspot.com/2013/05/sistem-pertanian-organik.html diakses pada Rabu, 10 Desember 2014 Jam
16.21 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar