download POTENSI SDA
HUTAN
Potensi Sumber Daya Hutan di Indonesia Pernahkah kamu
melihat dan pergi ke hutan? Pernahkah kamu melihat penduduk yang memanfaatkan
hutan? Apa saja yang dimanfaatkan dari hutan? Hutan di Indonesia dikenal
sebagai hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis seringkali digambarkan sebagai
hutan yang lebat, padahal kenyataannya tidak selalu demikian. Hutan tropis di
Indonesia sangat bervariasi, mulai dari hutan primer sampai hutan mangrove.
Potensi sumber daya hutan di wilayah Indonesia sangat
besar, yaitu mencapai 99,6 juta hektar atau 52,3% dari seluruh luas wilayah
Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas hutan yang besar tersebut saat ini masih dapat
dijumpai di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra. Di Jawa, luas hutan telah
mengalami banyak penurunan karena terjadi alih fungsi untuk pertanian dan permukiman
penduduk. Sementara itu, di Sumatra dan Kalimantan banyak dijumpai alih fungsi
hutan menjadi pertanian dan perkebunan. Potensi Sumber Daya Hutan di Indonesia
Potensi Sumber Daya Hutan Selain hutannya yang sangat luas, hutan Indonesia
juga menyimpan beragam kekayaan flora dan fauna atau keanekaragaman hayati yang
sangat besar. Bahkan, banyak di antaranya merupakan spesies endemik atau hanya
ditemukan di Indonesia, tidak ada ditemukan di tempat lainnya Hasil hutan
sebagai salah satu potensi sumber daya hutan, sebenarnya tidak hanya sekadar
kayu.
Hutan tropis yang dimiliki Indonesia juga menghasilkan
beragam buah-buahan dan tumbuhan obat-obatan. Namun demikian, hasil hutan yang
banyak dikenal penduduk adalah sebagai sumber kayu. Setidaknya terdapat 4 ribu jenis
kayu yang 267 jenis di antaranya merupakan kayu yang memiliki nilai ekonomi
tinggi. Secara umum, jenis-jenis kayu dan sebarannya adalah sebagai berikut.
Kayu meranti, keruing, agathis dihasilkan terutama di Sulawesi, Papua, dan
Kalimantan. Kayu jati banyak dihasilkan terutama di Jawa Tengah. Rotan banyak
dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Barat dan Sumatra Utara. Kayu cendana banyak
dihasilkan di NTT. Kayu akasia dan rasamala banyak dihasilkan di Jawa Barat.
Potensi Sumber Daya Hutan di Indonesia Hutan Gundul
Mengapa kita harus menyelamatkan hutan? Lihat gambar hutan gundul disamping,
hutan yang kita miliki saat ini ternyata telah mengalami banyak kerusakan. Ini
berarti potensi sumber daya hutan Indonesia berkurang. Berdasarkan data yang
dikeluarkan oleh Kementerian Kehutanan, laju kerusakan hutan kita mencapai 300
ribu ha/tahun. Akibatnya, banyak spesies tumbuhan dan hewan yang terancam
punah, bahkan beberapa di antaranya dianggap punah. Jika hal ini terjadi secara
terus-menerus, bukan tidak mungkin pada masa yang akan datang hutan kita akan
habis. Padahal, hutan memiliki banyak manfaat atau fungsi, yaitu seperti
berikut.
Tempat menyimpan air hujan dan kemudian mengalirkannya
ke sungai-sungai dan danau hingga pada musim kemarau daerah tersebut tidak mengalami
kekeringan. Tempat hidup bagi flora dan fauna yang menjadi sumber makanan dan
obat-obatan pada saat ini maupun pada masa yang akan datang. Mencegah
terjadinya erosi atau pengikisan karena air hujan tidak langsung jatuh ke tanah
yang mengakibatkan kikisan tanah-tanah yang subur. Menghasilkan oksigen dan
menyerap karbon dioksida sehingga suhu bumi jadi lebih terkendali. Sumber
kehidupan bagi masyarakat, khususnya penduduk sekitar hutan dari produk yang
dihasilkannya. Mari menjaga hutan kita bersama-sama sehingga potensi sumber
daya hutan Indonesia tidak terus berkurang dan dapat dinikmati oleh bangsa
Indonesia selamanya.
POTENSI SDA KELAUTAN
Potensi dan Persebaran Sumber Daya Laut di Indonesia
Sumber daya laut adalah unsur hayati dan non hayati yang terdapat di wilayah
laut. Apakah kalian suka makan ikan sebagai lauk pauk tiap hari. Ikan yang
kalian makan itu termasuk ikan darat atau ikan laut? Kalau ikan darat, tahukah
kalian bagaimana cara membudidayakannya? Kalau ikan laut, bagaimana caranya
ikan tersebut dapat kalian peroleh dan nikmati? Luas laut Indonesia mencakup
2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia, yaitu 5,8 juta km2.
Di dalam laut tersebut, tersimpan kekayaan alam yang
luar biasa besarnya. Potensi sumber daya laut Indonesia tidak hanya berupa
ikan, tetapi juga bahan tambang seperti minyak bumi, nikel, emas, bauksit,
pasir, bijih besi, timah, dan lain-lain yang berada di bawah permukaan laut.
Kekayaan yang dapat dimanfaatkan dari sumber daya laut yang lain adalah sumber
daya alam berupa mangrove, terumbu karang, dan lain-lain. Sumber daya tersebut
dikenal dengan sumber daya pesisir. a. Perikanan Potensi dan Persebaran Sumber
Daya Laut di Indonesia Budi Daya Ikan Sumber daya perikanan laut adalah salah
satu potensi sumber daya laut di indonesia yang sejak dulu telah dimanfaatkan
penduduk.
Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang
besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Yang dimaksud dengan potensi lestari
adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk
melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi
populasi ikan. Berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan yang
diperbolehkan adalah 80% dari potensi lestari tersebut atau sekitar 5,12 juta
ton per tahun. Kenyataannya, jumlah hasil tangkapan ikan di Indonesia belum
mencapai angka tersebut. Ini berarti masih ada peluang untuk meningkatkan jumlah
tangkapan yang diperbolehkan.
Jika
dibandingkan sebaran potensi ikannya, terlihat adanya perbedaan secara umum
antara wilayah Indonesia bagian Barat dan Timur. Di Indonesia bagian Barat
dengan rata-rata kedalaman laut 75 meter, jenis ikan yang banyak dtemukan
adalah ikan pelagis kecil. Kondisi agak berbeda terdapat di kawasan Indonesia
Timur dengan rata-rata kedalaman laut mencapai 4.000 m. Di kawasan Indonesia
bagian Timur, banyak ditemukan ikan pelagis besar seperti cakalang dan tuna.
Selain ikan yang tersedia di lautan, penduduk Indonesia juga banyak yang
melakukan budi daya ikan, terutama di daerah pesisir.
Di pantai utara Pulau Jawa, banyak masyarakat yang
mengembangkan usaha budi daya ikan dengan menggunakan tambak. Jenis ikan yang
dikembangbiakkan disana adalah ikan bandeng dan udang. Selain ikan, kekayaan
laut Indonesia juga berada di wilayah-wilayah pesisir berupa hutan mangrove,
rumput laut, padang lamun, dan terumbu karang. Indonesia memiliki lebih dari 13
ribu pulau sehingga garis pantainya sangat panjang. Garis pantai Indonesia
panjangnya mencapai 81.000 km, ukuran ini merupakan panjang pantai kedua
terpanjang di dunia setelah Kanada. Oleh karena itu, potensi sumber daya alam
di wilayah pesisir sangat penting bagi Indonesia. Tidak salah jika pemerintah
di bawah pemerintahan presiden Jokowi memfokuskan pembangunan maritim di
Indonesia.
Kekayaan alam kita yang berupa ikan malah banyak
diambil oleh oknum-oknum dari negara lain berupa praktik pencurian ikan atau
illegal fishing. Ada beberapa wilayah perairan Indonesia yang rawan dengan
kegiatan illegal fishing. Wilayah yang paling rawan dengan praktik pencurian
ikan adalah Laut Arafuru (Papua) di Timur perairan Indonesia. b. Hutan Mangrove
Hutan Mangrove Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di
daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh
air laut, sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air
laut. Umumnya hutan mangrove berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara
sungai, atau laguna. Tumbuhan yang hidup di habitat hutan mangrove tahan
terhadap garam yang terkandung di dalam air laut. Ada dua fungsi hutan mangrove
sebagai potensi sumber daya laut di indonesia yaitu fungsi ekologis dan
ekonomis.
Fungsi
ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut
untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain
dari hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi
ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk
hidup yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan
kayu bakar atau bahan pembuat arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan
pembuat kertas. Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis
fauna yang bernilai ekonomis, misalnya udang dan jenis ikan lainnya yang
berkembang biak dengan baik di wilayah ini.
Di mana sajakah sebaran hutan mangrove di Indonesia?
Hutan mangrove tersebar di pesisir sebelah barat Pulau Sumatra, beberapa bagian
ada di pantai utara Pulau Jawa, sepanjang pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir
Pulau Sulawesi, Pesisir sebelah Selatan Papua, dan beberapa pulau kecil
lainnya. Jumlah hutan mangrove di Indonesia mencapai angka 3.716.000 ha (data
dari UNESCO). Hutan mangrove Indonesia tidak tersebar secara merata. Luas
terbesar hutan mangrove berada di Pulau Papua yang mencapai 3,7 juta ha.
Berikutnya adalah Kalimantan (165 ribu ha), Sumatra (417 ribu ha), Sulawesi (53
ribu ha), Jawa (34,4 ribu ha), Bali dan Nusa Tenggara (3,7 ha).
Terumbu Karang Terumbu karang adalah terumbu (batuan
sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan
dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika
ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu
karang terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu km2
atau setara dengan 18% dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia. Kekayaan
terumbu karang Indonesia tidak hanya dari luasnya, akan tetapi juga
keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya.
Keanekaragaman hayati terumbu karang sebagai potensi
sumber daya laut di indonesia juga yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat
2.500 jenis ikan, 2.500 jenis moluska, 1.500 jenis udang-udangan, dan 590 jenis
karang. Mengapa terumbu karang banyak ditemukan di wilayah Indonesia? Terumbu
karang akan dapat tumbuh dengan baik pada suhu perairan laut antara 21O - 29O
C. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari itu, pertumbuhan terumbu karang
menjadi kurang baik. Karena Indonesia berada di daerah tropis dan suhu
perairannya hangat, pantaslah jika terumbu karang banyak ditemukan di
Indonesia. Pertumbuhan terumbu karang juga akan baik pada kondisi air yang
jernih dan dangkal. Kedalaman air yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang
tidak lebih dari 18 meter.
Jika lebih besar dari kedalaman tersebut, pertumbuhan
terumbu karang juga akan menjadi kurang baik. Selain persyaratan tersebut,
terumbu karang juga mensyaratkan salinitas (kandungan garam air laut) yang
tinggi. Oleh karena itu, terumbu karang sulit hidup di sekitar muara sungai
karena kadar garam air lautnya menurun akibat bercampurnya air sungai ke laut.
Terumbu Karang sumber daya laut Mengapa terumbu karang wajib dilindungi dari
kerusakan? Terumbu karang memiliki banyak manfaat, baik manfaat yang bersifat
ekonomis, ekologis, maupun sosial ekonomi.
Adapun gambaran dari manfaat terumbu karang tersebut
adalah sebagai berikut. Manfaat ekonomi : sebagai sumber makanan, obat-obatan,
dan objek wisata bahari. Manfaat ekologis : mengurangi hempasan gelombang
pantai yang dapat berakibat terjadinya abrasi. Manfaat sosial ekonomi : sebagai
sumber perikanan yang dapat meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu
karang juga dapat menjadi daya tarik objek wisata yang dapat meningkatkan
pendapatan penduduk sekitar dari kegiatan pariswisata. Terumbu karang banyak
ditemukan di bagian tengah wilayah Indonesia seperti di Sulawesi, Bali, Lombok,
dan Papua. Konsentrasi terumbu karang juga ditemukan di Kepulauan Riau, pantai
barat dan ujung barat Sumatra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar